JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Idham Azis melontarkan guyon terkait fenomena munculnya kerajaan-kerajaan fiktif di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Idham di sela rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Ia mengatakan, saat ini banyak orang yang ingin menjadi raja.
"Memang kalau (fenomena munculnya) kerajaan-kerajaan, (yang ingin jadi) presiden juga banyak sebenarnya. Ya mungkin lagi eranya banyak yang kepingin jadi raja ya, Pak," ujar Idham Azis.
Baca juga: Bukan Fenomena Baru, Soekarno Juga Pernah Ditipu Kerajaan Fiktif
Pernyataan Idham itu langsung disambut tawa seluruh anggota Komisi III yang hadir dalam rapat.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal meminta Polri tegas menindak kerajaan- kerajaan fiktif yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Idham Azis pun memastikan, Polri akan melakukan penegakan hukum.
"Pasti akan ditindak dan diproses, Pak," kata Idham.
Baca juga: Fenomena Kerajaan Fiktif, antara Motif Uang dan Masyarakat yang Tak Rasional
Diberitakan sebelumnya, tiga kerajaan fiktif baru muncul di tengah-tengah masyarakat. Pertama, Keraton Agung Sejagat yang disusul dengan kemunculan Sunda Empire.
Kerajaan ketiga muncul dan viral di masyarakat, yakni bernama King of The King setelah penertiban baliho di Kota Tangerang mendapat atensi media masa.
Kerajaan King of The King mengklaim bisa melunasi utang Indonesia dan memiliki kekayaan sebesar Rp 60.000 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.