JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-penyebaran virus corona secara masif, Pemerintah China hingga kini masih menetapkan status tertutup atau lockdown bagi Kota Wuhan di Provinsi Hubei.
Hal ini pun berdampak bagi masyarakat maupun pelajar, baik lokal maupun asing, yang tinggal di sana. Mereka tidak dapat meninggalkan kawasan tersebut lantaran dikhawatirkan terpapar virus tersebut.
Kendati demikian, bagi mahasiswa asing yang ingin meninggalkan Wuhan, hal itu masih dapat dimungkinkan.
Baca juga: Pasca-Evakuasi dari Wuhan, WNI Akan Jalani Proses Karantina
Imbauan tersebut salah satunya datang dari Huazhong University of Science and Technology (HUST).
Melalui sebuah surat, Director of International Student Office HUST Charles C Huang mengimbau agar mahasiswa asing menghubungi kedutaan besar masing-masing untuk berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri China untuk dapat memulangkan mereka ke Tanah Air.
"Bagi mahasiswa asing yang kini berada di Wuhan, jika Anda ingin meninggalkan Wuhan, silakan menghubungi kedutaan besar masing-masing yang ada di China. Minta mereka untuk berdiskusi tentang prosedur evakuasi dengan Kemenlu China atau Otoritas Luar Negeri Provinsi Hubei melalui jalur diplomasi," demikian bunyi surat tersebut sebagaimana diinformasikan oleh Ketua Ranting Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok di HUST Khoirul Umam Hasbiy, Rabu (29/1/2020).
"Jalur diplomasi menjadi satu-satunya cara legal untuk meninggalkan Wuhan yang kini masih dalam kondisi tertutup," imbuh dia.
Baca juga: Ruang Isolasi untuk WNI dari Wuhan Sudah Siap di 3 Rumah Sakit di Jakarta
Khoirul mengaku, pasca-penutupan ibu kota Provinsi Hubei ini, tidak banyak hal yang bisa dilakukan kampus untuk membantu mahasiswa mereka.
Oleh karena itu, ia berharap, pemerintah juga dapat segera membuka jalur diplomasi agar mahasiswa dan WNI yang ada di Wuhan dievakuasi.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, terdapat 243 WNI dan pelajar Indonesia yang berada di seluruh kawasan yang terisolasi. Dari jumlah tersebut, 12 orang di antaranya belajar di HUST.
"Mahasiswa dan teman-teman mulai drop mentalnya, pasrah, dan bahkan pesimistis ada evacuation plan dari pemerintah," kata Khoirul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.