Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPP Berkarya Persilakan KPK Periksa Priyo Budi Santoso Terkait Kasus Pengadaan Laboratorium Madrasah

Kompas.com - 24/01/2020, 20:54 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) apabila ingin memeriksa Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso dalam pengembangan kasus dugaan korupsi pengadaan peralatan laboratorium komputer untuk madrasah tsanawiyah di Kementerian Agama.

Pernyataan ini muncul untuk menanggapi ucapan eks Ketua Angkatan Muda Partai Golkar, Fahd El Fouz yang menyebut nama Priyo dan Ketua DPP Berkarya lainnya, Vasco Ruseimy usai diperiksa KPK, Kamis (23/1/2020) silam.

"Hingga hari ini KPK mulai mengangkat kembali kasus ini dan saya bersama beberapa teman sangat men-support teman-teman di KPK untuk kasus ini dituntaskan," kata Badaruddin di kantor DPP Partai Berkarya, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

"Apabila sekjen kami terlibat, salah satu ketua kami disebut namanya, agar segera diperiksa dan diberikan status apakah sebatas saksi atau tersangka apabila mereka betul terlibat," kata dia.

Baca juga: Diperiksa KPK, Eks Ketua AMPG Fahd El Fouz Mengaku Senang

Menurut Badaruddin, langkah ini dilakukan sebab tuduhan itu sangat memengaruhi kewibawaan partai, baik di pusat dan daerah.

"Teman-teman keluarga besar partai mempertanyakan hal itu dan ini menyangkut kinerja partai kami dalam rangka menghadapi Pilkada 2020 dan persiapan Pemilu 2024," kata Badaruddin.

Badaruddin mengatakan, untuk saat ini, ia bersama pengurus DPP lainnya akan merekomendasikan ke Tommy Soeharto selaku Ketua Umum Partai Berkarya untuk menonaktifkan Priyo dan Vasco dari kepengurusan partai.

"Ya hari ini kita sampaikan, nanti keputusan resmi dari ketua umum kami," kata dia.

Terkait Priyo, Badaruddin menuturkan, saat Priyo bergabung pada sekitar tahun 2018, Priyo sempat dipanggil oleh Tommy untuk membahas dugaan keterlibatan Priyo dalam kasus tersebut.

"Pada saat itu Pak Priyo mengatakan bahwa kasus ini sudah selesai sehingga dasar keterangan dari Pak Priyo itu membuat Ketua Umum kami menunjuk langsung selaku Sekjen dan ternyata hari ini terjawab bahwa (kasus) itu belum selesai," kata dia.

Baca juga: Sekjen Berkarya: Kami Tak Ingin PKS Sendirian Jadi Oposisi

Priyo sebenarnya sudah diundang ke DPP hari ini untuk mengevaluasi hasil Pemilu 2019 yang diperoleh partai sekaligus menanyakan pemberitaan bahwa nama Priyo kembali diungkit oleh Fahd El Fouz. Namun, Priyo tidak datang tanpa alasan yang jelas.

"Kasusnya ini diangkat KPK 2011 ketika beliau menjadi salah satu pimpinan di Partai Golkar ya. Dan sama sekali dengan Berkarya tidak ada hubungannya. Tapi kan kondisi beliau sekarang menjabat sebagai salah satu pimpinan tertinggi di Berkarya," ucapnya.

Sebelumnya, Fahd yang juga mantan terpidana kasus pengadaan tersebut merasa senang kembali dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus itu.

Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa KPK serius menindaklanjuti keterangan yang ia sampaikan di persidangan dahulu.

"Cukup senang saya dipanggil hari ini, berarti tidak tebang pilih dan saya akan jelaskan terang benderang yang saya jelaskan di pengadilan. Tidak ada yang berubah," ujar Fahd, Kamis (23/1/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com