Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Tunggu Usulan Dana Renovasi Rumah dari Bupati Lebak dan Bogor

Kompas.com - 24/01/2020, 19:43 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo masih menunggu usulan dana dari Bupati Lebak dan Bupati Bogor terkait anggaran yang diperlukan masyarakat untuk renovasi rumah yang rusak akibat bencana banjir bandang beberapa waktu lalu.

Hal itu dikatakan Doni usai memberi penghargaan pada pilot TNI Angkatan Darat dan jurnalis di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

"BNPB masih menunggu permohonan dari para Bupati Lebak dan Bupati Bogor, usulan untuk kebutuhan masyarakat baik itu dana untuk hunian yang nanti akan digunakan untuk sewa rumah bagi masyarakat yang terdampak," kata Doni.

"Termasuk juga kebutuhan-kebutuhan untuk relokasi kami masih menunggu dari pemerintah daerah," tuturnya.

Baca juga: BNPB: 17.556 Pengungsi di Kabupaten Bogor, 1.776 Pengungsi di Lebak

Doni menjelaskan, BNPB memang mengelola dana bantuan untuk renovasi rumah yang terdampak bencana.

Dana tersebut berasal dari pemerintah pusat kemudian diberikan ke BNPB untuk disalurkan ke daerah bencana yang membutuhkan.

"Dana pemerintah pusat melalui BNPB bagi masyarakat rumahnya rusak berat itu mendapatkan alokasi dana, dana stimulan ya senilai Rp 50 juta rupiah untuk yang rusak sedang Rp 25 juta rupiah dan yang rusak ringan Rp 10 juta rupiah," kata dia.

Baca juga: BNPB Imbau Masyarakat Tak Jadikan Bencana sebagai Tontonan

Sebelumnnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggelar rapat dengan Bupati Lebak dan Bupati Bogor pada Selasa (21/1/2020).

Rapat itu membahan soal pemulihan lahan dan relokasi warga.

Setelah rapat muncul tujuh rekomendasi terkait pemulihan lahan dan relokasi warga di Lebak dan Bogor.

Salah satunya dengan menyerahkan ke BNPB waktu untuk melakukan pemulihan lahan dan relokasi warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com