Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Bentuk Tim Pengkaji Investasi Perusahaan Asuransi

Kompas.com - 21/01/2020, 17:02 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI membentuk tim pengkaji investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi, termasuk PT Taspen (Persero).

Tim akan mengkaji apakah investasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan asuransi dapat dikategorikan aman atau rawan.

"Kami bentuk timnya karena setelah dikaji memang banyak yang aneh-aneh. Investasinya ke mana-mana," ujar Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai saat dijumpai di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2020).

Baca juga: Selain Jiwasraya dan Asabri, Ombudsman Juga Tengah Awasi Taspen

Selain Taspen, perusahaan asuransi yang jadi sasaran tim adalah PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri (Persero).

Khusus soal Taspen, Amzulian mengatakan, tim belum menemukan fakta soal investasi yang rawan.

Oleh sebab itu, hingga saat ini belum ada hal yang disampaikan ke publik.

Amzulian menambahkan, kajian tim tersebut akan berorientasi kepada mengetahui kondisi investasi perusahaan asuransi secara umum.

Baca juga: Polri Tunggu Hasil Audit BPK terkait Dugaan Korupsi di Asabri

Pihaknya berharap supaya peristiwa dugaan korupsi seperti yang terjadi di Jiwasraya tak terjadi pada perusahaan asuransi lainnya.

"Ini jangan berulang lagi. Asuransi yang sangat potensial di Indonesia, masyarakat jadi hilang (keinginan punya asuransi). Padahal mesti dibangun kultur untuk miliki asuransi. Sekarang orang kapok punya asuransi," kata dia.

Diberitakan, Ombudsman menyatakan, saat ini tengah mengawasi penyelenggaraan pelayanan oleh PT Taspen(Persero).

Komisioner Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Saragih mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya menemukan pertumbuhan investasi saham Taspen mengalami minus 23 persen selama dua tahun berturut-turut hingga 2018.

Baca juga: PPATK Belum Temukan Aliran Dana Kasus Jiwasraya untuk Pilpres 2019

Meskipun investasi saham itu hampir seluruhnya ditempatkan di saham-saham yang masuk dalam kategori IDX80.

"Kami cek Taspen relatif lebih aman. Yang nggak masuk indeks IDX80 cuma 8 persen, walau catatan kami untuk Taspen growth investment sahamnya minus sampai 23 persen selama dua tahun berturut-turut sampai 2018," ujar Ahmad dalam talkshowakhir pekan Polemik Jiwasraya dan Prospek Asuransi di Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

"Ini perhatian besar-besaran di PT Taspen, investasi turun sampai 23 persen, sementara IHSG growth bisa sampai dua persen," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com