JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI membentuk tim pengkaji investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi, termasuk PT Taspen (Persero).
Tim akan mengkaji apakah investasi yang dilakukan perusahaan-perusahaan asuransi dapat dikategorikan aman atau rawan.
"Kami bentuk timnya karena setelah dikaji memang banyak yang aneh-aneh. Investasinya ke mana-mana," ujar Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai saat dijumpai di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2020).
Baca juga: Selain Jiwasraya dan Asabri, Ombudsman Juga Tengah Awasi Taspen
Selain Taspen, perusahaan asuransi yang jadi sasaran tim adalah PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri (Persero).
Khusus soal Taspen, Amzulian mengatakan, tim belum menemukan fakta soal investasi yang rawan.
Oleh sebab itu, hingga saat ini belum ada hal yang disampaikan ke publik.
Amzulian menambahkan, kajian tim tersebut akan berorientasi kepada mengetahui kondisi investasi perusahaan asuransi secara umum.
Baca juga: Polri Tunggu Hasil Audit BPK terkait Dugaan Korupsi di Asabri
Pihaknya berharap supaya peristiwa dugaan korupsi seperti yang terjadi di Jiwasraya tak terjadi pada perusahaan asuransi lainnya.
"Ini jangan berulang lagi. Asuransi yang sangat potensial di Indonesia, masyarakat jadi hilang (keinginan punya asuransi). Padahal mesti dibangun kultur untuk miliki asuransi. Sekarang orang kapok punya asuransi," kata dia.
Diberitakan, Ombudsman menyatakan, saat ini tengah mengawasi penyelenggaraan pelayanan oleh PT Taspen(Persero).
Komisioner Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Saragih mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya menemukan pertumbuhan investasi saham Taspen mengalami minus 23 persen selama dua tahun berturut-turut hingga 2018.
Baca juga: PPATK Belum Temukan Aliran Dana Kasus Jiwasraya untuk Pilpres 2019
Meskipun investasi saham itu hampir seluruhnya ditempatkan di saham-saham yang masuk dalam kategori IDX80.
"Kami cek Taspen relatif lebih aman. Yang nggak masuk indeks IDX80 cuma 8 persen, walau catatan kami untuk Taspen growth investment sahamnya minus sampai 23 persen selama dua tahun berturut-turut sampai 2018," ujar Ahmad dalam talkshowakhir pekan Polemik Jiwasraya dan Prospek Asuransi di Jakarta, Sabtu (18/1/2020).
"Ini perhatian besar-besaran di PT Taspen, investasi turun sampai 23 persen, sementara IHSG growth bisa sampai dua persen," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.