Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Komisi I, Kapal Penjaga Natuna Perlu Ditambah

Kompas.com - 16/01/2020, 18:06 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR RI ingin melakukan pemetaan kekuatan ideal TNI dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam menjaga perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Oleh sebab itu, rombongan Komisi I menggelar kunjungan spesifik ke Natuna pada Kamis (16/1/2020).

"Dari kunjungan ini, kami berharap dapat masukan, seberapa besar kekuatan ideal yang dibutuhkan oleh TNI dan Bakamla untuk mengamankan laut Indonesia. Khususnya di Natuna dan sekitarnya," ujar Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid melalui siaran pers resmi.

Baca juga: Luhut Tunggu Kajian KKP soal Perizinan Operasional Kapal Besar di Natuna

Di Natuna, Komisi I mendalami jumlah personel, teknologi radar dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dikerahkan TNI dalam menjaga NKRI.

Tujuannya untuk memastikan bagaimana pengawasan dan pengamanan TNI serta Bakamla di wilayah perairan Indonesia yang sering dimasuki oleh kapal asing.

Sejauh ini, Meutya berpendapat, pemerintah perlu menambah armada kapal yang khusus untuk menjaga perairan Natuna.

Sebab, perairan Natuna, khususnya di sebelah utara, kerap bersinggungan dengan negara lain. Tak hanya Tiongkok, namun juga Malaysia dan Filipina.

Meutya menambahkan, kunjungan Komisi I ke Natuna sekaligus ingin memastikan perairan Natuna itu bersih dari kapal nelayan asing.

Baca juga: Natuna, Menteri Inggris dan Pandangan Ahli Geopolitik Jepang...

"Poinnya adalah DPR memberi support kepada TNI dan Bakamla yang sudah siaga bekerja menjaga wilayah perairan Indonesia," ujar Meutya.

"Di samping itu, kami ke sini juga untuk memastikan kapal nelayan Tiongkok yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal itu sudah meninggalkan ZEE Indonesia," lanjut dia.

Meutya menegaskan, Komisi I sekaligus mendukung instruksi Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan agar patroli di perairan Natuna terus digiatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com