Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Isu yang Patut Diwaspadai Saat Pilkada 2020

Kompas.com - 15/01/2020, 19:10 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Riset Konstitusi dan Demokratis (KODE) Insiatif Veri Junaidi mengatakan, ada beberapa isu krusial yang perlu diwaspadai saat pelaksanaan Pilkada 2020.

Isu tersebut yakni politik uang dan politisasi birokrasi. Menurut Veria, dua jenis isu ini paling sering muncul dalam proses pemilihan kepala daerah.

"Kalau melihat data yang kami olah dari data dari datanya Bawaslu, ada dua isu krusial politik uang, politisasi birokrasi itu menjadi yang krusial yang akan muncul," kata Veri di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Baca juga: Keluarga Jokowi Maju Pilkada 2020, Pengamat: Mudah-mudahan Kompetisinya Fair

Veri mengatakan, saat pilkada banyak terjadi pelanggaran karena dua isu tersebut.

Selain dua isu tersebut, Veri melihat isu hoaks dan SARA juga mungkin kembali muncul pada Pilkada 2020.

"Bagaimana dengan isu hoaks dan SARA? Sangat mungkin itu akan muncul tapi kalau kita lihat 2015, 2016 itu DKI yang paling ramai, 2018 juga ada tapi tidak begitu rame," ujar dia.

Potensi konflik Pilkada 2020 pun, menurut dia, cukup besar. Sebab, dari 161 kabupaten dan kota penyelenggara Pilkada 2020, ada 88 daerah yang memiliki sejarah konflik.

"Memang konflik yang terjadi cukup beragam mulai dari kriminalitas, konflik tata kelola pemerintahan, konflik pemilihan dan jabatan, konflik identitas dan konflik sumber daya, kekerasan dalam penegak hukum dan lainnya," ujar dia.

Kemudian, jumlah sengketa Pilkada 2020 juga di prediksi akan naik.

Baca juga: Calon Tunggal pada Pilkada 2020 Diprediksi Meningkat, Ini Sebabnya...

Alasannya, kemungkinan di Pilkada 2020 kesadaran atas hukum bisa dijadikan strategi pemenangan oleh kanidat sudah mulai menanjak.

"Muncul kesadaran bahwa hukum menjadi strategi untuk memenangkan perkara. Perselisihan hasil pilkada akan menjadi ruang pertarungan akhir untuk menang, juga ruang pengaduan atas ketidakpuasan terhadap proses penyelenggaraan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com