Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Antikorupsi Serahkan 'Jamu Antidiare' ke KPK, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 15/01/2020, 13:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pegiat antikorupsi memberikan 'jamu antidiare' kepada jajaran pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (15/1/2020).

Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti yang menjadi salah satu aktivis yang datang mengatakan, aksi itu merupakan simbol dukungan bagi KPK untuk mengusut tuntas kasus dugaan suap yang melinatkan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

"Kami dari civil society atas nama perorangan berinisiatif memberikan jamu anti diare," ujar Ray kepada wartawan.

Baca juga: Sidang Pelanggaran Etik Wahyu Setiawan Digelar Tertutup di Gedung KPK

"Mengingat sekarang ini sedang musim penghujan, karena ada saja orang yang mau disidik bisa sakit diare, jangan sampai juga penyidiknya sakit diare juga," lanjut dia.

Ray menuturkan, publik menunggu langkah tegas KPK dalam kasus ini.

Salah satunya dengan menyegel dan menggeledah Kantor DPP PDI Perjuangan yang sempat batal dilakukan KPK pada pekan lalu.

"Ada rencana juga melakukan penyegelan terhadap salah satu kantor partai politik yang sampai sekarang kita enggak tahu, kapan penyegelan ini dilakukan," kata Ray.

Ray pun mengingatkan bahwa KPK juga wajib menuntaskan dan mengawal kasus-kasus korupsi besar lainnya, yakni kasus Jiwasraya, Asabri, Century, hingga BLBI.

Kasus-kasus tersebut telah merugikan negara hingga triliunan rupiah.

"Karena mengingat menjerat nama kepentingan juga jangan sampai komisioner KPK sakit diare mendengarkan jumlah yang besar ini," ujar Ray.

Baca juga: Hari Ini Disidang DKPP, Wahyu Setiawan Temui Penyidik KPK

Benda yang disebut 'jamu antidiare' tersebut tersimpan dalam kotak yang diserahkan ke pimpinan KPK melalui resepsionis.

Ray sendiri tidak menunjukkan apakah di dalam kotak itu benar-benar jamu atau bukan.

Selain itu, Ray dan kawan-kawan juga membentangkan sejumlah kertas yang antara lain bertuliskan 'KPK Jangan Mencret Tangani Korupsi' dan 'Negara Sehat Tanpa Diare Tanpa Korupsi'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com