Paripurna Pembukaan Sidang DPR Banjir Interupsi soal Pansus Jiwasraya

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat paripurna pembukaan masa persidangan DPR dibanjiri interupsi soal pembentukan panitia khusus (pansus) Jiwasraya.

Interupsi salah satunya datang dari anggota Komisi VI Fraksi Gerindra Andre Rosiade.

Dia meminta agar pimpinan DPR dan pimpinan fraksi segera menggelar rapat untuk membahas usulan Pansus Jiwasraya.

"Harapan saya tentu dan harapan seluruh rakyat Indonesia yang menanti rapat paripurna hari ini, agar pimpinan dan seluruh pimpinan fraksi bisa segera berkumpul dan rapat untuk mendengar harapan rakyat yang menginginkan Pansus Jiwasraya bisa dibentuk hingga kita bisa bongkar kasus ini," kata Andre dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2020).

Baca juga: Kasus Korupsi Jiwasraya, Kejagung Panggil 7 Saksi Senin Ini

Selanjutnya, anggota Fraksi PKS Amin AK menyampaikan hal yang sama.

Ia bahkan meminta agar DPR juga membentuk pansus untuk mengawal sengkarut Garuda Indonesia dan Asabri.

"Saya setuju Pansus Jiwasraya dibentuk, tapi tidak sebatas Jiwasraya, saya setuju pembentukan Pansus Asabri, Garuda," kata Amin.

Menurut dia, persoalan di ketiga institusi itu berdampak besar terhadap publik. Amin berharap DPR dapat mengawal kasus tersebut hingga tuntas.

"Pertimbangannya adalah kasus-kasus tersebut sangat besar. Dari sisi nominalnya tentu sangat berdampak sistemik," tuturnya.

Mengenai Pansus Jiwasraya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan sudah ada lima dari sembilan fraksi yang setuju untuk membentuk Pansus Jiwasraya.

Baca juga: Kasus Korupsi Jiwasraya, Kejagung Panggil 7 Saksi Senin Ini

Kelima fraksi itu, menurut Dasco, adalah NasDem, PKS, Gerindra, Demokrat, dan Golkar.

"Secara informal sudah ada lima fraksi yang kemudian setuju untuk Pansus Jiwasraya," kata Dasco di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Selanjutnya, DPR akan menggelar rapat pimpinan dan rapat badan musyawarah (bamus) untuk membahas usul pembentukan Pansus Jiwasraya.