Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kukuhkan Pengurus LPOK, Said Aqil Tekankan Solidaritas Antarumat Beragama

Kompas.com - 11/01/2020, 14:12 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) Said Aqil Siraj mengukuhkan pengurus Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) pada Sabtu (11/1/2020).

Menurut Said Aqil, LPOK dibentuk untuk memperkuat solidaritas antarumat beragama.

"Hari ini barangkali pertama kali ada organisasi besar persaudaraan di luar organisasi Islam, PGI, KWI, organisasi keagamaan Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dalam rangka ingin memperkuat budaya indonesia, yaitu persatuan dan kesatuan, solidaritas sebagai bangsa, " ujar Said Aqil selaku Ketua LPOK, usai pengukuhan di Gedung PGI, Salemba, Jakarta Pusat.

Said Aqil mengatakan kerja sama antarumat beragama diharapkan bukan hanya sekadar menjaga toleransi.

Baca juga: Disebut Ditolak Kiai, Menag Fachrul Razi Dianjurkan Bangun Komunikasi dengan Ormas Keagamaan

Ke depannya, kerja sama diharapkan lebih diwujudkan untuk tolong-menolong di bidang non politik.

"Kita punya agenda bersama, bukan agenda politik, tapi kerja sama ekonomi, koperasi, kesehatan. Misalkan, ada rumah sakit, pengurusnya ada NU, ada lainnya, ada Islam, Kristen, Katolik, dan sebagainya," kata Said Aqil.

"Jadi jangan hanya ketika mau membangun gereja baru datang ke tokoh-tokoh agama. Persaudaraan dibangun sebelum ada kepentingan, sebelum ada krisis. Kalau sudah membangun koperasi, rumah sakit, toko, atau perusahaan bersama, sangat mudah mengatasi perbedaan," jelas Said Aqil.

Dalam pengukuhan, ada tiga poin sikap yang dibacakan oleh pengurus LPOK.

Pertama, berjuang berupaya sekuat tenaga untuk menjaga kesatuan republik Indonesia berdasarkan pancasila (dan) UUD 1945.

Kedua, membangun budaya, martabat, kepribadian, jati diri, warga bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang dihormati oleh seluruh dunia.

Baca juga: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2019 Versi Kemenag: Papua Barat Tertinggi, Aceh Terendah

Ketiga, akan selalu bersilaturahim, berkumpul dalam satu wadah dengan penuh perbedaan masing-masing dengan semua toleransi, moderat, saling menghormati, Bhinneka Tunggal Ika.

Adapun organisasi yang tergabung dalam LPOK yakni Nahdatul Ulama, PERSIS, Al Irsyad Al Islamiyah, Ittihadiyah, Perti, Mathlaul Anwar, Az Zikra, Ikadi, Piti, Syarikat Islam indonesua, Al Washliyah, Persatuan Umat Islam, HBMI, Nahdlatul Wathan, PGI, KWI, Walubi, Permabudhi, PHDI dan Matakin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com