Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Curah Hujan di Jakarta pada 2020 Tertinggi Dibanding 1,5 Abad Lalu

Kompas.com - 10/01/2020, 19:17 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, salah satu faktor penyebab banjir yakni curah hujan yang tinggi.

Ia mengatakan, berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Jakarta pada awal tahun 2020 menjadi curah hujan tertinggi dibanding 1,5 abad yang lalu.

"Curah hujan memicu terjadinya banjir di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan curah hujan kali ini merupakan tertinggi dibanding lebih dari 1,5 abad lalu," kata Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, Ini 3 Cara Bekasi Antisipasi Banjir

Agus memaparkan, pada tahun 1866 curah hujan di Jakarta mencapai 185,1 milimeter per hari, tahun 1918 tercatat curah hujan mencapai 125,2 milimeter per hari, pada tahun 1979 curah hujan mencapai 198 milimeter per hari, hingga yang paling besar tahun 2020 curah hujan mencapai 377 milimeter per hari.

"Kemudian, tahun 1996 curah hujan mencapai 216 mm/hari, tahun 2002 curah hujan 168 mm/hari, tahun 2007 curah hujan 340 mm/hari, 2008 curah hujan 250 mm/hari, tahun 2013 curah hujan >100 mm/hari, tahun 2015 curah hujan 277 mm/hari, tahun 2016 curah hujan 100-150 mm/hari, dan tahun 2020 cuurah hujan mencapai 377 mm/hari," kata dia.

Agus juga menyinggung Pintu Air Manggarai. Menurut dia, Pintu Air Manggarai menjadi saksi bisu bencana banjir besar di Jakarta sejak tahun 1600. 

Selain itu, Pintu Air Manggarai adalah pemegang kendali luapan air di ibu kota terdiri dari dua bangunan pintu air, yaitu Pintu Air Ciliwung Lama dan Pintu Air Banjir Kanal Barat (BKB).

"Pintu ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda, dalam hal ini Departement Waterstaat dari tahun 1920 sampai tahun 1922. Pintu air dibangun dua tahun setelah banjir besar yang melanda Batavia tahun 1918," ucap dia. 

Agus mengatakan, peranan Pintu Air Manggarai vital sejak pemerintah Hindia Belanda sampai sekarang.

 

Namun, menurut dia, peran masyarakat dalam mencegah banjir tetap diperlukan. Masyarakat juga harus tetap waspada akan kemungkinan datangnya banjir. 

Baca juga: Monsun Asia, Lampung Waspada Gelombang Laut 4 Meter dan Curah Hujan Tinggi

Masyarakat harus mengantisipasi bencana dengan melakukan persiapan seperti menyiapkan tas siaga bencana, mengamankan dokumen penting dan barang berharga, membentuk komunitas tangguh bencana, dan lapor kepada lurah jika ada kerusakan atau tanggul bocor.

"Sedangkan pemerintah, rakor antisipasi bencana dan rencana operasi, jika perlu tentukan status keadaan darurat, bentuk Satgas Antisipasi Bencana, siapkan posko, pos pengungsian, logistik dan peralatan," tutur dia. 

"Lakukan apel siaga, latihan dan simulasi, membentuk call center dan kordinasi dengan instansi terkait, melakukan pemantauan bencana 24/7 serta penguatan peringatan dini dan sosialisasi antisipasi bencana ke masyarakat," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com