Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Tahun 1999 PDI-P Menang, tetapi Ada Saja yang Menelikung

Kompas.com - 10/01/2020, 18:57 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpidato dalam Rapat Kerja Nasional sekaligus Hari Ulang Tahun ke-47 PDI-P.

Dalam pidatonya, Megawati menyebutkan bahwa selama 47 tahun partainya telah mengalami jatuh dan bangun.

Megawati mengatakan, pada tahun 1999, partainya sudah menang. Akan tetapi, ada saja pihak yang menelikung PDI-P.

"Tahun '99 saya diam saja. Padahal kita sudah menang, lho, tapi ada saja yang menelikung," kata Megawati di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

Baca juga: Megawati di HUT PDI-P: Saya Senang Pak Prabowo Hadir...

Pada 1999, PDI-P memang menang dalam pemilihan umum. Namun, saat itu PDI-P gagal mengantarkan Megawati menjadi presiden di era sebelum pemilihan presiden secara langsung.

Pada pemilihan presiden melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang terpilih sebagai presiden adalah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang juga pendiri Partai Kebangkitan Bangsa.

Ketika itu, Gus Dur terpilih berkat manuver Ketua Umum Partai Amanat Nasional Amien Rais yang membangun Poros Tengah.

PAN membangun Poros Tengah bersama PKB, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan (sekarang PKS), dan Partai Bulan Bintang.

Baca juga: Pengamat: Kasus Komisioner KPU dan Harun Masiku Coreng Citra PDI-P

Amien Rais membangun poros ketiga di tengah perseteruan keras antara PDI-P sebagai pemenang pemilu dengan Golkar yang dianggap sebagai pewaris Orde Baru.

Namun, dalam rakernas ini Megawati tak menyebutkan lebih lanjut siapa pihak yang menelikung itu. Hanya saja, Megawati menyebutkan, kala itu dirinya mencoba bersabar.

"Saya bilang sabar saja, Allah maha tahu," ujarnya.

Baca juga: Jokowi hingga Para Menteri Hadiri Rakernas PDI-P

Pernah hancur lebur

Megawati melanjutkan, partainya pernah hancur lebur. "Kapal" PDI-P bahkan nyaris karam, dan "bendera" partai sudah miring.

Namun, saat itu, seluruh kader berkomitmen untuk bangkit bersama membangun partai. Maka, jadilah PDI-P sampai di titik pencapaian saat ini.

"Kalian mengatakan: 'Siap, Ibu, kita bangun kembali'. Dan ternyata memang kita bangun kembali saudara-saudara. Jatuh, bangkit lagi, jatuh, bangkit lagi," ujar Megawati.

Baca juga: Megawati: Jika Tidak Siap, Silakan Pergi Keluar dari PDI-P!

Megawati lantas meminta kader partainya untuk mempertahankan apa yang sudah diraih PDI-P. Ia menantang jajaran partainya untuk kembali memenangkan pemilu pada tahun 2024.

"Kita sekarang menang (pemilu) dua kali. Sanggup enggak untuk menang ketiga kalinya?," teriak dia.

"Sanggup!," jawab para kader.

"Jadilah banteng-banteng otot kawat, balung (tulang) besi, solid bergerak, total berjuang, total kerahkan segenap kemampuanmu," tegas Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com