JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, akan mematangkan kerja sama dengan Jepang dalam bidang penanggulangan foreign terrorist fighter (FTF) atau terorisme lintas batas.
"Pembicaraan pendahulunya sudah, mungkin tahun 2020 ini akan segera dikonkretkan," ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Dalam upaya kerja sama penanggulangan terorisme, Direktur Jenderal Penaggulangan Terorisme Jepang Shigenobu Fukumoto mendatangi Kemenko Polhukam sekitar pukul 10.30 WIB, Jumat siang.
Baca juga: Mahfud MD: Lebih dari 6.000 WNI Terlibat Terorisme Lintas-batas
Fukumoto disambut Mahfud dan Kepala Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT)Suhardi Alius. Ketiganya mengakhiri pertemuan sekitar pukul 11.30 WIB.
Mahfud mengatakan, Jepang juga khawatir dengan permasalahan terorisme. Terlebih, saat ini pergerakan terorisme lintas-batas semakin canggih.
"Jepang juga khawatir terhadap terorisme kan, karena sekarang terorisme lebih canggih. Pertama melibatkan perempuan dan anak-anak, kedua transfer uangnya sudah melalui HP," terang Mahfud.
Baca juga: Pejabat Anti-Terorisme Kurdi Sebut ISIS Semakin Kuat di Irak
"Jadi sudah digital, kalau dulu kan lewat bank, kalau sekarang grade sudah sampai dan itu dibagikan," kata dia.
Mahfud mencontohkan, misalnya pembagian uang yang masuk ke Indonesia. Uang tersebut nantinya akan dioperasikan untuk membeli senjata rakitan.
"Itu satu. Coba yang ada di Suriah itu, ada 187 orang kita di sana, yang diduga orang Indonesia bergabung dengan teroris, 31 laki-laki, sisanya itu perempuan dan anak-anak. Anak-anak itu matanya udah tajam seperti mau membunuh saja, gitu," kata Mahfud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.