JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Luar Negeri membuat penilaian terhadap setiap kantor perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri.
Presiden pun mengancam akan mencopot duta besar yang kinerjanya jeblok.
Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
"Saya minta terakhir ke Bu Menteri, ada sebuah KPI (key performance index) yang jelas, yang terukur. Prestasi ini dihitung dari mana sih? Harus ada angka-angka," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Minta Dubes Jadi Duta Investasi
Jokowi mencontohkan, salah satu yang bisa dijadikan indikator dalam memberi penilaian adalah besaran nilai ekspor Indonesia ke negara para dubes ditempatkan.
Apabila ekspor Indonesia ke negara itu tinggi, maka bisa menjadi nilai plus.
Sebaliknya, apabila ekspor Indonesia ke satu negara rendah, maka itu bisa menjadi salah satu indikator kinerja buruk seorang dubes.
"Ekspor naik berapa untuk China, untuk Amerika, untuk negara Afrika per duta besar. Biar jelas yang berprestasi sama yang tidak, yang harus diganti dan tidak," kata Jokowi.
Baca juga: Dubes China: Masalah Natuna Tak Pengaruhi Investasi ke Indonesia
Untuk menggenjot nilai ekspor di satu negara, Jokowi meminta para dubes untuk terus memperluas jaringan sambil melakukan pemetaan.
Barang-barang apa yang sekiranya melimpah di Indonesia dan dibutuhkan di negara mereka ditempatkan.
"Barang yang dibutuhkan apa? Intelijen marketing seperti ini yang diperlukan sehingga kita bisa masuk ke pasar-pasar Afrika, produk-produk apa yang diperlukan di sana bisa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.