Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Kemenhub, Korlantas Ungkap Penyebab Banjir di Tol Japek...

Kompas.com - 08/01/2020, 11:07 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkap penyebab banjir di ruas Tol Jakarta-Cikampek awal Januari 2020 lalu.

Kepala Korlantas Irjen (Pol) Istiono menyebut, volume gorong-gorong yang kecil membuat air hujan tidak dapat tertampung sehingga meluber hingga ke jalan.

"Itu masalahnya gorong-gorong saja yang tidak meng-cover debit air yang begitu banyak, dadakan," ujar Istiono di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).

Baca juga: Genangan Mulai Surut di KM 24 Tol Japek, Ini yang Dilakukan Jasa Marga

Istiono memastikan bahwa persoalan tersebut langsung diatasi pihak terkait.

"Langsung besoknya kita respon, kita kumpulin pemangku kepentingan lain, langsung dibesarin gorong-gorongnya," lanjut dia.

Meski demikian, ia mengakui masih ada hambatan dalam upaya menyelesaikan persoalan itu. Khususnya di Kilometer 24.

Terdapat proyek LRT Jabodetabek pada titik itu sehingga meskipun telah diperbesar, Istiono tak yakin gorong-gorong dapat menampung debit air lebih banyak.

Baca juga: Ada Kasus Pelek Rusak Karena Melintas di Tol Layang Japek

"Ini gorong-gorong (KM) 24 saja, saya enggak yakin kalau nanti hujan deras lagi bisa menampung debit air yang begitu banyak. Ini masalah di Kilometer 24 saja," lanjut dia.

Diberitakan, sejumlah titik di ruas Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta digenangi air sebagai imbas hujan deras yang tak juga berhenti sejak Rabu (1/1/2020) dini hari.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru menyampaikan, tinggi genangan mencapai 10 sentimeter di lajur 1 dan 2.

"Genangan ditemui di KM 27 sampai 26, KM 24, KM 21, KM 19, dan KM 17," ujar Dwimawan dalam keterangan resminya, Rabu pagi.

Baca juga: Jasa Marga Tanggapi Pengendara yang Peleknya Rusak Usai Melintas di Tol Layang Japek

Namun, Dwimawan berujar, di beberapa titik tersebut pengendara masih dapat melintas dengan mengambil lajur 3 dan lajur 4 dengan berhati-hati.

Atas peristiwa itu, Kementerian Perhubungan menyebut banjir di ruas Tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena adanya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, proyek itu menyumbat saluran air di ruas tol tersebut.

Karena aliran air tersumbat, menyebabkan terjadinya banjir di Tol Japek kilometer 19 dan 24.

Baca juga: Kemenhub Tuding Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Biang Banjir di Tol Japek

“(Banjir di Tol Japek karena) proyek kereta cepat, Wika kan juga ada (proyek tol) Cibitung-Cilincing,” ujar Budi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (6/12/2020).

Budi menjelaskan, saluran air di ruas tol tersebut tersumbat karena tertutup akses jalan untuk kendaraan berat di proyek kereta api cepat.

“Ada tiga saluran air yang terhambat karena antara parit ditutup pakai beton, nah itu sudah dibuka lagi,” kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com