JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengungkapkan kondisi terakhir di perairan Natuna.
Menurut dia, hingga Selasa (7/1/2020) kapal-kapal milik China masih beraktivitas di perairan tersebut.
Meski kedua pihak, Indonesia dan China dalam hal ini melakukan komunikasi di lapangan, tetapi menurutnya belum bisa mencapai titik temu.
Kejadian bermula saat kapal pencari ikan dan coast guard China berlayar di kawasan Perairan Natuna.
Berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, Natuna merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Pemerintah Indonesia mencoba jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan melayangkan nota protes kepada China melalui Duta Besarnya di Jakarta.
Sementara itu, TNI dan Bakamla terus disiagakan di Perairan Natuna untuk memantau kondisi keamanan.
Baca juga: Kata Bakamla, Kapal China Masih Beroperasi di Perairan Natuna
Kendati telah melayangkan nota protes, kapal milik China masih terus beroperasi di Perairan Natuna.
"Yang jelas tadi pagi sudah laporan Menlu, bahwa masih ada coast guard mereka (China) di sekitar situ. Ada satu di luar, ada dua yang perkuatan di atas, di Pulau Nansha. Mungkin akan ada pergantian patroli mereka," ujar Taufiq di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).
Selain itu, Taufiq membenarkan bahwa kapal nelayan China juga masih berada di Natuna.
Komunikasi dengan kapal-kapal milik China itu tetap berjalan.
"Tapi sama isinya. Intinya begini, walaupun secara legal, kita tidak mengakui itu (tindakan kapal China) karena kita berdasarkan United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), mereka (China) berdasarkan sejarah. Jadi enggak akan ketemu," tutur dia.
"Tetapi apa pun itu yang ternyata ada di lapangan adalah dia punya klaim di sana. Jadi kalau itu enggak selesai maka sampai kapan pun akan seperti ini. Makanya kemarin saya sampaikan bahwa harus ada orkestrasi tim antara operasi dan diplomasi," kata Taufiq.
Bakamla segera kirim dua kapal ke Natuna
Taufiq mengatakan, pihaknya akan memberangkatkan dua kapal ke Perairan Natuna.