JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, siswa-siswi yang terdampak bencana banjir harus tetap memperoleh hak belajar.
Pihaknya mengupayakan agar kegiatan belajar-mengajar di lokasi terdampak banjir tidak terganggu.
"Khusus untuk pendidikan, kita usahakan para siswa, anak-anak tidak terlalu terganggu kegiatan belajarnya. Artinya, apa pun kondisinya belajar harus tetap berjalan," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko-PMK, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).
Baca juga: Menko PMK: Banjir di Luar Jabodetabek Juga Jadi Perhatian Pemerintah
Saat ini, menurut Muhadjir, bantuan dari Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) sudah mulai turun.
Bantuan tersebut diharapkan bisa menunjang pembelajaran para siswa setelah mengalami musibah.
Dia mengatakan, salah satu daerah yang fasilitas pendidikannya terdampak banjir yakni Kabupaten Lebak.
Di salah satu desa yang dia kunjungi, banjir menghanyutkan bangunan sekolah.
"Saking kerasnya banjir sampai sungainya pindah itu ke kampung. Menerjang kampung (sehingga) sekitar 900 rumah hanyut, 2 sekolah SD, SMP juga hanyut dan ada 11 korban," kata dia.
Sebelumnya, Muhadjir mengatakan, banjir di luar wilayah Jabodetabek juga menjadi perhatian pemerintah.
Baca juga: Tak Hanya Jabodetabek, Tito Minta Semua Pemda Bersiap Hadapi Banjir
Muhadjir menegaskan, penanganan banjir tidak hanya fokus di Jabodetabek.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kata dia, hal yang harus diutamakan dalam menangani masalah banjir yakni korban yang terdampak.
Karena itu, Muhadjir melakukan koordinasi dengan memastikan bahwa bantuan untuk para korban itu dijalankan dengan baik dan masyarakat mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.