JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengungkap penyebab tingginya curah hujan di wilayah Jabodetabek pada awal 2020.
Diketahui, curah hujan di pembuka tahun tersebut menyebabkan banjir di sejumlah titik.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menyatakan, curah hujan yang tinggi disebabkan oleh penguatan aliran monsun Asia dan pertemuan angin monsun intertropis di utara Jawa.
"Analisis meteorologis pada 1 Januari 2020 pagi hari menunjukkan curah hujan tinggi tidak biasanya tersebut dipengaruhi oleh penguatan aliran monsun Asia dan indikasi jalur daerah konvergensi massa udara/pertemuan angin monsun intertropis (ITCZ) tepat berada di atas wilayah Jawa bagian utara," kata Herizal dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2020).
Baca juga: BMKG Sebut Curah Hujan di Jakarta Awal 2020 Paling Ekstrem dalam Sejarah
Herizal menjelaskan, ITCZ memicu pertumbuhan awan yang sangat cepat, tebal, dan masif akibat penguapan dari lautan sekitar Pulau Jawa yang sudah menghangat dan menyuplai kelimpahan massa uap air bagi atmosfer di atasnya.
Curah hujan tinggi ini, kata Herizal, juga dapat disebabkan oleh kombinasi beberapa fenomena atmosfer seperti ITCZ, suhu muka laut lebih hangat, penguatan aliran monsun lintas ekuator, La Nina, dan seruakan dingin Asia (cold surge).
Ia menambahkan, perubahan iklim yang terjadi juga turut mempengaruhi risiko dan peluang curah hujan ekstrem meningkat 2-3 persen bila dibandingkan 100 tahun yang lalu.
"Hal ini menandakan hujan-hujan besar yang dulu jarang, kini lebih berpeluang kerap hadir pada kondisi iklim saat ini," ujar Herizal.
Diberitakan sebelumnya, BMKG menyebut curah hujan di Jakarta pada awal 2020 merupakan yang teresktrem sejak adanya pengukuran curah hujan di Jakarta pada 1866 silam.
Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) itu telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Baca juga: Hujan Deras Diprediksi Berlangsung hingga 10 Januari
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Kamis malam kemarin, terdapat 30 orang korban jiwa akibat banjir.
BNPB pun mencatat setidaknya lebih dari 35.000 orang mengungsi akibat banjir Jakarta pada Rabu (1/1/2020).
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo mengatakan, banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya terjadi akibat volume hujan yang tinggi.
Jebolnya tanggul dan sedimentasi sungai, tambahnya, turut memperparah dampak banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.