JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional Doni Monardo mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk segera mengungsi saat curah hujan tinggi.
Doni menyatakan, selama ini tidak sedikit warga yang memilih bertahan di rumahnya yang ada di bantaran sungai dengan alasan mempertahankan harta benda.
"Kita juga mengimbau agar masyarakat betul-betul sadar, nyawa itu lebih penting dari harga. Harta penting tetapi nyawa lebih penting lagi," kata Doni di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2020).
Doni menuturkan, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai mesti segera mengungsi bila curah hujan tinggi.
Sebab, air bisa segera tinggi dan membuat warga kehabisan waktu untuk mengungsi.
Baca juga: Banjir di Perumahan Taman Mangu Tangsel Mulai Surut
Untuk itu, Doni juga meminta pemerintah daerah hingga tingkat desa dan kelurahan untuk mengingatkan para warganya agar meninggalkan daerah aliran sungai.
"Lurah harus berani mengingatkan warganya jangan bertahan lagi di sekitar bibit sungai karna risiko akan besar. Nah para pejabat atau pemimpin daerah yang tegas itu biasanya warganya akan sedikit yang mengalami korban jiwa," kata Doni.
Ia juga mengatakan, para pengungsi juga tidak perlu mengkhawatirkan keamanan barang-barang yang mereka tinggal di rumah.
"Tadi pagi sudah ada kesepakatan dengan semua unsur, TNI, Polri, Basarnas. Ada tim pengamanan jadi aset-aset warga yang ada di daerah tertentu akan diamankan oleh unsur aparat keaamanan," kata Doni.
Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020) telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek.
Baca juga: Banjir di Perumahan Taman Mangu Tangsel Mulai Surut
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat banjir.
“Saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.