JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono menyebut ancaman teroris bukan menjadi ancaman utama pada libur Natal dan Tahun baru (Nataru) 2020.
"Ini tidak ancaman, musuh terbesar adalah bencana musim penghujan. Jadi bencana alam banjir itu yang perlu kita persiapkan," ujar Argo di Humas Mabes Polri, Selasa (24/12/2019).
Argo mengatakan, dalam menghadapi bencana alam, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan masyarakat.
Baca juga: Sambut Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Tambah Kantong Parkir
Di sisi lain, pihaknya juga telah melakukan pengamanan melalui Operasi Lilin 2019. Menurutnya, operasi tersebut membawa misi kemanusiaan.
"Prinsipnya pengamanan tiap tahun kita lakukan tidak ada yang baru. Artinya ini adalah operasi lilin, operasi kemanusiaan. Semua, TNI-Polri jaga, dibantu pemerintah, masyarakat," katanya.
Sekitar198.000 personel diterjunkan untuk mengamankan libur Natal dan Tahun Baru 2020 di seluruh Indonesia.
"Jumlah personel yang kita libatkan itu gabungan ya. Itu ada sekitar 198.807 personel gabungan, ada TNI, ada Satpol PP, kemudian kesehatan, ada dari Dishub, dan sebagainya," kata Argo di Auditorium Mutiara Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019).
Baca juga: Yuk Coba Bus Listrik Transjakarta pada Libur Natal dan Tahun Baru di Monas
Polisi berencana menggelar Operasi Lilin dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020 selama 10 hari, yaitu 23 Desember-1 Januari 2020.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri bertugas memastikan kelancaran lalu lintas selama libur akhir tahun tersebut.
Sejumlah titik yang dinilai berpotensi rawan kemacetan yaitu, Berastagi, Sumatera Utara, Puncak, Lembang, dan Merak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.