KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai mengecek jalur Tol Trans Jawa untuk melihat kesiapsiagaan keamanan menjelang libur Natal 2019 dan tahun baru 2020.
"Hari (Senin) ini survei langsung melihat kesiapan wilayah," kata Kepala Korlantas Polri Irjen (Pol) Istiono melalui siaran pers, Senin (9/12/2019) malam sebagaimana dikutip Antara.
Berdasarkan paparan yang disampaikan masing-masing polda, lanjut Istiono, mereka telah mempersiapkan rencana rekayasa lalu lintas dengan baik hingga ke tingkat polres dan polsek.
Baca juga: Musim Libur Natal dan Tahun Baru, Angkutan Udara Sepi Peminat
Salah satu rekayasa lalu lintas yang direncanakan adalah diberlakukannya sistem satu arah.
Hal ini dilakukan apabila jumlah kendaraan di Tol Trans Jawa membeludak.
"Nanti (one way) akan diterapkan situasional. Lihat volume kendaraan," kata dia.
Mereka juga telah siap dengan simulasi pengerahan personel lalu lintas.
Baca juga: Titik Macet Tol Cikampek Musim Libur Natal dan Tahun Baru
Istiono menambahkan, kondisi jalan di jalur arteri dan jalur menuju tempat-tempat wisata, khususnya di Jawa Barat, sudah baik.
Saat ini, Korlantas Polri terus mengintensifkan koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya Jasa Marga, Jasa Raharja, Kementerian Perhubungan dan lainnya.
"Saya optimistis dengan kesiapan jajaran kewilayahan ini begitu baik dan hari ini kami sinergi dengan instansi lain," kata Istiono.
Presiden Joko Widodo memanggil kapolri Jenderal Idham Azis untuk menyanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Keterangan pertemuan Kapolri dan Presiden Joko Widodo dijelaskan Kadiv Humas Polri Irjen M. Iqbal. Menurut Irjen M. Iqbal, kapolri menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa polisi tidak lama lagi akan mengungkap kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.
Kadiv Humas Polri menambahkan polisi sudah menemukan petunjuk signifikan yang bisa mengungkap kasus ini.
Sebelumnya, bertepatan dengan peringatan hari antikorupsi sedunia wakil ketua KPK, Laode M. Syarif kembali meminta agar pengusutan teror terhadap penyidik KPK segera dituntaskan.
Terlebih kasus Novel Baswedan belum terungkap sejak April 2017 lalu.
Presiden Joko Widodo sebelumnya memberikan target kepada Polri agar kasus Novel Baswedan diungkap dengan tenggat awal Desember 2019.
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017.
Saat itu Novel disiram air keras oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.
19 Juni 2017 Kapolri mengumumkan telah menemukan saksi kunci kasus Novel.
24 November 2017, Polda Metro Jaya merilis sketsa dua wajah pelaku penyirama.
8 Januari 2018, polri membentuk tim gabungan kasus Novel.
Namun, laporan disampaikan pada Juli 2019 dianggap Novel Baswedan belum mengungkap aktor yang menyerang dirinya.