Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, pemerintah masih bernegosiasi dalam membebaskan tiga nelayan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf di selatan Filipina.
"Sedang jalan nego-negonya untuk melakukan langkah-langkah penyelematan dan pembebasan tanpa mengorbankan satu jiwa pun, baik dari pihak penyandera maupun tersandera. Kita kan harus menyelematkan," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12/2019).
Mahfud mengatakan, sampai saat ini kelompok Abu Sayyaf masih menutup diri.
Penyanderaan tiga nelayan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf diketahui lewat sebuah video di Facebook. Dalam video itu, para nelayan mengirim pesan agar Jokowi membebaskan mereka dengan membayar tebusan.
Tiga WNI itu adalah Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27), dan Samiun Maneu (27).
Ketiganya diculik kelompok teroris saat sedang melaut dan memancing udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah, pada 24 September 2019.
Kompas TV Keluarga korban sandera Abu Sayyaf yang berada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara mengharapkan bantuan Pemerintah Indonesia untuk segera membebaskan 3 WNI yang saat ini disandera Abu Sayyaf. Keluarga salah satu sandera atas nama Maharuddin Lunani sempat berkomunikasi dengan para korban sandera pekan ini. Keluarga mengatakan Maharudin menyebut kondisinya saat ini dalam keadaan baik. Wa Daya, istri dari korban sandera Maharuddin Lunani mengatakan suaminya dan seorang anaknya Muhamad Fatar berada dalam 1 kapal dan telah disandera sejak 23 September 2019. Sebelumnya Abu Sayyaf menangkap 3 WNI masing masing bernama Samiun Maneu, Maharuddin Lunani dan Muhamad Farhan. Sementara Wakil Wali Kota Baubau, La ode Ahmad Monianse membenarkan 3 warga yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf merupakan warga Kota Baubau dan Kabupaten Wakatobi. Ia mengatakan kasus ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Baubau dan meminta kepada pemerintah khususnya Kementerian Luar Negeri membantu pembebasan ketiganya. Ia berharap ketiganya bisa dibebaskan dengan selamat. Kelompok Abu Sayyaf menuntut tebusan sebesar 30 juta peso atau sekitar Rp8 miliar untuk pembebasan ketiganya. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina untuk membantu pembebasan 3 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sudah bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina saat KTT Asean dan Korsel beberapa waktu lalu untuk meminta bantuan pembebasan 3 WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf. Tidak hanya itu Presiden Jokowi menurut Retno juga telah menemui Presiden Filipina Rodrigo Duterte agar otoritas Filipina mengintensifkan upaya pembebasan 3 WNI yang menjadi korban penculikan kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. #WNIDisandera #AbuSayyaf #Filipina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Diusulkan untuk Gaji 67 Anggota, Anggaran TGUPP Dipangkas Hanya Buat 50 Oranghttps://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/09/22033251/diusulkan-untuk-gaji-67-anggota-anggaran-tgupp-dipangkas-hanya-buat-50https://asset.kompas.com/crops/6h_A8tbXHQAzC1E8RSOlpxApLx8=/0x0:0x0/195x98/data/photo/2019/12/09/5dee0da7a1ce6.jpg