JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Hanura Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menyayangkan sikap Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman yang tidak membela Presiden Joko Widodo atas kritik yang disampaikan Rocky Gerung.
Padahal, menurut Inas, kritik Rocky Gerung yang menyebut bahwa Jokowi tak paham Pancasila merupakan pernyataan serius yang mengarah pada pelecahan presiden.
"Kok Jubir yang mengaku sahabat Rocky Gerung, hanya tersenyum ketika sahabatnya tersebut melecehkan Presiden," kata Inas kepada wartawan, Sabtu (7/12/2019).
Inas menilai, seharusnya Fadjroel sebagai juru bicara bisa menjadi tameng Presiden untuk membantah argumen Rocky Gerung.
Namun, ia menyesalkan Fadjroel justru mengaku hanya tersenyum mendengar pernyataan Rocky.
"Fadjroel malah bernostalgia tentang kemesraannya dengan Rocky Gerung, padahal sebagai Jubir Presiden, seharusnya Fadjroel melakukan pembelaan bagi Presiden untuk menyangkal argumen Rocky Gerung yang menyatakan bahwa Jokowi hanya hafal Pancasila tapi tidak memahami," ujar Inas.
Baca juga: Politikus PDI-P Ini Kecewa Rocky Gerung Sebut Jokowi Tak Paham Pancasila
Menurut Inas, jika Fadjroel tidak mampu membedakan antara perkawanan dengan tugas dan kewajibannya sebagai Jubir Presiden, bagaimana mungkin ia mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Diberitakan, Fadjroel sebelumnya enggan terlalu menanggapi pengamat politik Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi tak paham Pancasila.
"Saya senyum saja deh kalau Rocky Gerung ya. Hahaha karena sahabat saya dulu," kata Fadjroel sambil tertawa.
Fadjroel menegaskan, Jokowi tidak antikritik. Namun, ia mengingatkan jangan sampai melakukan fitnah atau pencemaran nama baik.
Fadjroel sendiri enggan menyimpulkan apakah yang disampaikan Rocky tersebut merupakan kritik atau fitnah.
"Hati-hati saja. Tetap melakukan kritik, karena kritik itu lah menjadi sumber dari perkembangan demokrasi kita," tuturnya.
Fadjroel lalu menceritakan persahabatannya dengan Rocky Gerung. Menurut Fadjroel, ia dan Rocky pernah berada bersama dalam sebuah forum yang dinamakan Forum Demokrasi.
Forum itu dipimpin oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang belakangan terpilih sebagai Presiden keempat RI.
"Jadi kami sama-sama membangun kemampuan akademis, kemampuan intelektual, dan kemampuan mengkritik berbasis sains dan ilmu pengetahuan," kata Fadjroel.
Dikutip dari Tribunnews.com, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi tidak mengerti Pancasila saat menjadi pembicara di ILC selasa (3/12/18) dengan tema "Maju Mundur Izin FPI".
"Presiden juga enggak mengerti Pancasila, dia hapal tapi enggak paham," ujar Rocky.
"Kalau dia paham, pasti enggak akan berutang, kalau paham pasti enggak naikin (iuran) BPJS, kalau paham pasti tidak merusak lingkungan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.