Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais Sindir Zulkifli Hasan soal Dukungan Tanpa Syarat untuk Jokowi

Kompas.com - 07/12/2019, 14:27 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengkritik langkah dan pernyataan petinggi PAN yang dianggap takut kepada penguasa.

Hal ini disampaikan Amien Rais, dalam pidato sambutan di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PAN di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

"Yang saya betul-betul tidak paham, ada tokoh PAN kok takut sama orang, begitu lho," kata Amien.

Amien mengatakan, ia menyesalkan ada petinggi PAN seperti Ketua Umum Zulkifli Hasan yang menyatakan dukungan tanpa syarat kepada Presiden Joko Widodo.

"'Aku dukung tanpa syarat'. Saudara sekalian, saya menangis," tutur Amien Rais.

Baca juga: Amien Rais Geram Ada Teriakan Lanjutkan di Rakernas V PAN

Pernyataan Amien pun direspons tepuk tangan sejumlah kader yang hadir dalam Rakernas V PAN.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menyebut partainya mendukung pemerintahan Joko Widodo tanpa syarat apa pun.

Hal itu disampaikan Zulkifli Hasan seusai menghadiri acara penganugerahan tanda jasa di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

"Kita pokoknya mendukung Pak Jokowi," kata Zulkifli.

Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 PAN memutuskan mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, Pilpres 2019 dimenangi Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Ketum PAN: Kita Dukung Pak Jokowi Tanpa Syarat

Zulkifli tak menjelaskan lebih jauh apa yang menjadi pertimbangan partainya kembali mengubah haluan dan kemudian menyatakan dukungan terhadap Jokowi.

Ia hanya menegaskan bahwa dukungan yang diberikan PAN ke Jokowi adalah dukungan tanpa syarat.

"Enggak ada syarat-syarat, enggak minta apa-apa," kata Zulkifli.

Setelah pengumuman Kabinet Indonesia Maju disampaikan, tidak ada kader PAN yang berada di pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com