JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang menyayangkan pernyataan Rocky Gerung bahwa Presiden Joko Widodo tidak paham Pancasila.
Menurut Junimart, pernyataan Rocky itu dapat dikategorikan sebagai bentuk penghindaan terhadap simbol negara.
"Tentu sebagai anak bangsa, saya sangat kecewa dengan sikap dan pernyataan Rocky Gerung yang betul-betul menurut saya secara sengaja sudah menghina simbol negara, yakni Presiden RI," ujar Junimart di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2012).
Baca juga: Survei: 81,4 Persen Responden Sepakat Pancasila dan Agama Sama Penting
Menurut Junimart, Rocky harus diberikan pelajaran agar pernyataannya tidak lagi mengundang kontroversi dan kegaduhan.
Apalagi, Rocky saat ini adalah seorang dosen yang semestinya memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa-mahasiswanya.
"Saya memberikan masukan bahwa Rocky Gerung ini harus diberikan suatu pelajaran dalam etika," ujar Junimart.
"Bagaimana mungkin beliau yang dosen itu bisa mendidik mahaiswa bila sikap dan perilakunya tak mendukung?," lanjut dia.
Baca juga: Menko PMK: Perguruan Tinggi Boleh Kritis dan Bebas Asal Tak Lewati Batas Ideologi Pancasila
Oleh sebab itu, saat ini Junimart sedang berkonsultasi dengan DPP PDI Perjuangan, apakah pernyataan Rocky tersebut layak dilaporkan ke kepolisian atau tidak.
"Saya tadi sudah berkomunikasi dengan DPP (PDI-P). Tinggal DPP memutuskan apakah memang harus kita proses atau bagaimana," lanjut dia.
Junimart sekaligus mengingatkan bahwa laporan dirinya atas Rocky tentang kasus dugaan penodaan agama melalui pernyataan kitab suci adalah fiksi masih berjalan di Polda Metro Jaya.
Ia pun meminta kepada pihak Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti laporannya tersebut.
"Saya akan minta saudara Kapolda laporan itu untuk diproses lebih serius lagi. Sebab bila tidak, negara ini akan tercabik-cabik oleh pernyataan seorang tokoh yang sering muncul di televisi dan jadi tenaga pengajar," ujar Junimart.
"Miris bagi kita bila milenial tak bisa diberikan suatu ilmu untuk beretika," lanjut dia.
Baca juga: Jokowi: Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 Harga Mati
Hal itu ia ucapkan saat menjadi pembicara di ILC selasa (3/12/18) dengan tema 'Maju Mundur Izin FPI'.