JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya Partai Golkar untuk menjaga stabilitas.
Menurut dia, stabilitas politik di Golkar dapat berpengaruh besar bagi stabilitas politik nasional. Ia pun berharap Golkar tidak lagi pecah.
"Kalau Golkar panas, semua ikut panas," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional X Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Baca juga: Teriakan Bamsoet Orang Baik Menggema di Luar Area Munas Golkar
Munas Golkar sebelumnya kerap diwarnai sengketa dan perpecahan. Terakhir, Golkar terbelah dua kubu antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Sebelumnya, sejumlah tokoh Golkar yang kalah membentuk partai baru. Misalnya Prabowo Subianto yang membentuk Gerindra, Surya Paloh yang membentuk Nasdem dan Wiranto yang membentuk Hanura.
"Kalau Golkar pecah jadi partai baru lagi, itu kekhawatiran saya. Golkar adalah partai besar, aset besar bagi indonesia. Mari jaga bersama-sama," kata Jokowi.
Baca juga: Bamsoet Berharap Airlangga Mampu Memimpin Golkar dengan Baik
Jokowi menyebut stabilitas politik Golkar diperlukan agar stabilitas politik nasional terjaga. Sehingga dengan politik yang stabil, Indonesia dapat mewujudkan tujuan-tujuan nasional.
"Kalau Golkar goyang, politik Indonesia juga goyang," ujar Jokowi.
Namun jika politik nasional stabil, Jokowi yakin Indonesia dapat menghadapi ancaman resesi dunia serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
"Kalau stabilitas kita goyang sedikit saja, ini berbahaya karena menyangkut trust (kepercayaan), orang tidak mau investasi kalau tidak stabil," ujar dia.
Baca juga: Buka Munas Golkar, Jokowi Tegaskan Tak Intervensi Pemilihan Ketum
Jokowi pun mengapresiasi langkah Bambang Soesatyo yang mengundurkan diri dari bursa calon ketum Golkar. Ia menilai langkah itu membuat suasana Munas Golkar lebih adem dan sejuk.
Mundurnya Bambang belakangan juga diikuti sejumlah calon lain seperti Indra Bambang Utoyo dan Agun Gunanjar.
Peluang petahana Airlangga Hartarto untuk terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi pun semakin menguat.
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo sekaligus Ketua MPR memutuskan mundur dari pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar Periode 2019-2024. Keputusan ini setelah bertemu dengan sejumlah tokoh senior Partai Golkar.
Bambang Soesatyo memutuskan mundur dari pencalonan Ketua Umum Partai Golkar mempertimbangkan soliditas, konsolidasi dan keutuhan Partai Golkar.
Padahal, sebelumnya pada Senin 2 Desember 2019 Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.
Sementara itu, hanya satu kandidat kuat yang menjadi Ketua Umum Partai Golkar yaitu Airlangga Hartarto setelah sebelumnya tiga calon di antaranya mengundurkan diri.
#bambangsoesatyo #golkar #airlanggahartarto
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru.
Media sosial Kompas TV:
Facebook: https://www.facebook.com/KompasTV
Instagram: https://www.instagram.com/kompastv
Twitter: https://twitter.com/KompasTV
LINE: https://line.me/ti/p/%40KompasTV