Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Munas Golkar Jadi Pesta Anak Muda, Alasan Chayat Maju Jadi Caketum

Kompas.com - 29/11/2019, 16:42 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) VIII Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Achmad Annama Chayat berharap Munas Partai Golkar bukan sekadar pestanya para orang tua, tetapi juga menjadi ajang representasi anak muda.

Alasan ini juga yang mendorongnya mendaftarkan diri menjadi bakal calon ketua umum pada Munas Partai Golkar.

"Kami inginnya perhelatan lima tahun ini jadi pesta bersama, bukan hanya pestanya orang tua saja kan, anak-anak muda juga pengin punya representasi," ujar Chayat ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

Chayat telah menyerahkan sejumlah berkas administrasi, seperti foto kopi KTP, NPAPG, dan berkas surat kuasa.

Baca juga: Berbekal Restu ARB, Achmad Annama Chayat Jadi Pendaftar Pertama Caketum Golkar

Rencananya, Chayat akan melengkapi kekurangan persyaratan penjaringan antara Minggu atau Senin.

Chayat menyatakan keputusan tersebut tak serta-merta untuk mencari sensasi di tengah perhatian publik terhadap Munas Partai Golkar.

Buktinya, Chayat telah mempersiapkan sejumlah program sebagai modal awal agar bisa bersaing dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar.

Salah satunya adalah program digitalisasi partai. Program ini salah satunya mengarah pada penggunaan big data di tengah era industri 4.0.

Sebelum diusulkan jadi salah satu program di bursa calon ketua umum, Chayat memang pernah menerapkan big data jelang Pileg 2019.

Baca juga: Soal Usulan Presiden Dipilih MPR, Golkar Nilai Perlu Masukan Masyarakat

Chayat mengungkapkan, big data sebagai alternatif setelah adanya hasil survei yang menyebutkan Partai Golkar diprediksi hanya meraih 7 persen suara pada Pileg 2019.

"Saya mengkoordinasikan penggunaan big data untuk para caleg Partai Golkar. Dari database yang ada, masyarakat cenderung memberikan input kepada caleg, akhirnya mereka bekerja lebih efektif dan efisien," kata dia.

Hasilnya, menurut dia, sejak Oktober sampai pelaksanaan Pileg 2019 Partai Golkar berhasil mendongkrak elektabilitas dan popularitasnya.

Chayat berharap munas nanti memberikan ruang bagi kalangan milenial untuk berkontribusi lebih terhadap Partai Golkar.

"Bahwa, ayo dong, kita perhatikan kaum muda karena nanti lima tahun ke depan pemilih-pemilih Golkar adalah kaum-kaum pemula dan pemuda. Jadi kalau kita mengandalkan pemilih tradisional, ya sudah termakan usia," kata Ketua Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Bidang IT 2017-2019 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com