JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden, Aminuddin Ma'ruf, menilai jabatan yang diembannya saat ini bukanlah bentuk bagi-bagi jabatan yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
Aminuddin mengakui bahwa dia terlibat aktif dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin semasa kampanye Pilpres 2019.
Namun, ia menilai penunjukkannya sebagai "staf khusus milenial" lebih disebabkan karena kebutuhan Presiden.
"Jangan kemudian dilihat ini kemudian (pemerintahan) menjadi gemuk. Saya pikir enggak di situ ya. Tergantung memakai kaca mata apa melihatnya," kata Ma'ruf saat berbincang dengan Kompas.com di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Baca juga: Staf Khusus Jokowi: Bagi Kami, Urusan Dapur Itu Sudah Selesai...
Ia menilai wajar jika Presiden Jokowi menunjuk tujuh staf khusus yang berasal dari kalangan milenial.
Sebab, mengurusi permasalahan di Indonesia tidak mudah lantaran cakupan geografis yang luas dan kompleksnya masalah.
Karena itu, menurut Aminuddin, yang terpenting saat ini adalah staf khusus milenial bisa mengoptimalkan kinerja Presiden untuk memajukan Indonesia.
"Ya tadi yang saya sampaikan ya. Persepsi orang kan beda-beda. Lagi, kita sedang tidak dipersoalkan jumlahnya," ujar Ma'ruf.
"Tapi bagaimana kami juga bisa meningkatkan efektivitas dan produktivitas pemerintahan. Kira-kira begitu. Mengurus rakyat 260 juta jiwa dengan luas wilayah yang sedemikian luas kan ini bukan perkara mudah," tutur dia.
Baca juga: Jokowi Sudah Beri Dua PR untuk Stafsus Milenial, Apa Saja?
Adapun ketujuh staf khusus milenial baru itu adalah Angkie Yudistia (pendiri Thisable Enterprise), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford), dan Aminuddin Ma'ruf (manta Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Selain itu, Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), dan Andi Taufan Garuda Putra (pendiri Lembaga Keuangan Amartha).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.