Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut BPJS Kesehatan Harus Mampu Kendalikan Defisit

Kompas.com - 29/11/2019, 13:31 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SUBANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan harus mampu mengendalikan defisit.

Hal tersebut dikarenakan pemerintah sudah mengeluarkan anggaran yang sangat besar untuk pelaksanaan program BPJS.

"BPJS harus mampu mengendalikan defisit, mengingat pemerintah sudah mengeluarkan anggaran yang besar," kata Jokowi saat sidak ke RSUD Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (29/11/2019), berdasarkan rilis yang diterima Kompas.com.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah telah menanggung 133 juta orang dengan BPJS gratis.

Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik Picu Peningkatan Kemiskinan, Pemda Diminta Cari Solusi

Pemerintah pusat, kata dia, menanggung sebanyak 96 juta orang dan sisanya oleh pemerintah daerah masing-masing.

"Gede banget ini. Jadi kenaikan BPJS, yang 133 juta itu artinya di-cover oleh APBN dan APBD. Itu yang harus menjadi catatan," kata Jokowi.

Oleh karena itu, berbagai permasalahan yang menimpa BPJS Kesehatan saat ini, menurut dia, harus diperbaiki oleh BPJS sendiri.

Menurut Jokowi, perbaikan tersebut bukan dilakukan oleh pihak rumah sakit atau peserta BPJS itu sendiri.

Baca juga: Persoalan Defisit Anggaran di Balik Lonjakan Peserta BPJS Kesehatan

"Paling penting dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan BPJS Kesehatan adalah dengan memperbaiki BPJS itu sendiri, bukan di rumah sakit atau pemegang kartunya," kata dia.

Pada kesempatan itu, Jokowi yang datang sekitar pukul 09.15 WIB itu juga mengunjungi salah satu instalasi perawatan kelas III yakni Ruang Asoka.

Presiden juga sempat berbincang dengan para pasien yang sedang dirawat.

Jokowi mengatakan, hampir 90 persen pasien yang ditemuinya menggunakan Kartu Indonesia Sehat untuk berobat.

"Dari jumlah itu, sekitar 70 persen adalah masyarakat penerima bantuan iuran (PBI) dan 20 persen sisanya peserta mandiri," kata dia.

Baca juga: Menkes Sebut Tagihan Pelayanan Jantung BPJS Kesehatan Tembus Rp 10,5 T

Jumlah tersebut, kata dia, tidak jauh berbeda dengan yang ada di Lampung pada 15 November 2019 lalu saat ia berkunjung ke RSUD Dr. H. Abdul Moeloek di Kota Bandar Lampung.

Dengan demikian, kata dia, dapat diartikan bahwa masyarakat menggunakan layanan kesehatan yang diberikan pemerintah.

Selama mengunjungi RSUD Subang, Jokowi didampingi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Direktur RSUD drg. Ahmad Sopyan dan Wadir Pelayanan dr. Jumat Ahmad Nasuhi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo melakukan inspeksi mendadak atau sidak layanan BPJS Kesehatan di RSUD Abdul Moeloek, Lampung. Soal mengapa BPJS Kesehatan defisit, begini kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com