Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pleno Jelang Munas Golkar Diwarnai Perdebatan soal Tahapan Pemilihan Ketum

Kompas.com - 27/11/2019, 23:32 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengakui sempat terjadi perdebatan mengenai mekanisme pemilihan ketua umum pada saat rapat pleno Partai Golkar yang digelar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (27/11/2019).

"Iya memang terjadi perdebatan mengenai pasal-pasal dari AD/ART itu berbeda. Mereka salah menjabarkan AD/ART bahwa mekanisme pemilihan ketua umum partai golkar ada tiga, penjaringan, pencalonan, baru pemilihan," ungkap Lodewijk usai rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (27/11/2019).

Baca juga: Golkar Dorong Alokasi Anggaran Pendidikan 20 Persen di Seluruh Wilayah

Lodewijk menyatakan, pemilihan ketua umum pada musyawarah nasional (munas) nanti tetap merujuk pada AD/ART. Ia mengatakan, ketiga tahapan itu harus dilewati satu per satu.

Ia menegaskan bahwa ketiga tahapan itu tidak bisa diubah karena sudah sesuai amanat AD/ART.

"Kecuali nanti kita ubah lagi AD/ART, tapi kan kita enggak seperti itu dan itulah Partai Golkar, prosesnya seperti itu. Bukan hanya DPP, sampai tingkat desa pun seperti ini," kata Lodewijk.

Adapun tahapan tersebut termaktub dalam AD/ART Partai Golkar Pasal 50 ayat (2). Pasal itu menybut pemilihan dilakukan melalui penjaringan, pencalonan, dan pemilihan.

Lodewijk menyatakan tak ingin berandai-andai, apakah pemilihan ketua umum pada munas nanti akan berlangsung aklamasi atau voting.

Baca juga: Pendaftaran Calon Ketua Umum Golkar Dibuka Mulai Besok

"Tahapan itu dilewati dulu baru tahu aklamasi atau tidak, jadi tidak bisa langsung loncat aklmasi," katanya.

Selain itu, Lodewijk mengatakan, pembahasan dalam rapat tersebut juga berkutat pada laporan ketua panitia, Steerinh Commite (SC), panitia pengarah, dan ketua penyelenggara.

"Tadi mendapat banyak masukan dan itu ditampung, dan pada giliran itu dibahas dalam Munas nanti," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com