Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi M: Persepsi Bagi-bagi Jabatan Hilang Jika Stafsus Jokowi Berkinerja Baik

Kompas.com - 22/11/2019, 17:55 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh senior Partai Golkar Andi Mattala mengatakan bahwa kinerja para staf khusus baru presiden ke depan akan menentukan persepsi terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Kalau dia (stafsus) berguna, ya tidak ada apa-apa. Yang penting, kalau dia berguna, kesan bahwa bagi-bagi jabatannya hilang," ujar Andi saat dijumpai di Jenggala Center, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"Tapi kalau dia tidak berguna, ya kesan bagi bagi jabatannya akan muncul, itu saja. Makanya itu harus dijawab dengan bahwa mereka berguna," lanjut dia.

Baca juga: Presiden Tunjuk Stafsus Milenial, Sekjen PPP Minta Publik Berprasangka Baik

Meski demikian, Andi yakin staf khusus baru Jokowi, khususnya yang berlatar belakang milenial, dapat menjawab tantangan yang diberikan Presiden Jokowi.

Sebab, Jokowi tidak mungkin asal-asalan menunjuk mereka. Jokowi diyakini mempertimbangkan secara masak-masak terkait latar belakang sebelum memutuskan mengangkat para anak muda tersebut.

Andi juga yakin mereka bisa leluasa melakukan tugasnya lantaran jabatan staf khusus tak bersifat birokratik.

Baca juga: Billy Papua, Mahasiswa Oxford Anak Penjual Kue yang Jadi Stafsus Jokowi

"Tidak apa-apa dimasukan ke dalam jabatan yang tidak perlu aturan birokrasi cukup ketat. Kalau masuk ke dalam aturan aturan birokrasi yang cukup ketat, persyaratannya banyak," ujar Andi.

Diberitakan, Presiden Jokowi menunjuk 13 orang sebagai staf khususnya. Dari jumlah itu, tujuh orang merupakan wajah baru dan berasal dari kalangan milenial.

Presiden memperkenalkan tujuh orang itu kepada publik di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/9/2019) sore tadi.

Tujuh orang itu, yaitu Putri Indahsari Tanjung, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Aminuddin Ma'ruf, Adamas Belva Syah Devara dan Andri Taufan Garuda Putra.

Baca juga: Jadi Stafsus Jokowi, Putri Chairul Tanjung Bicara soal Lepas dari Bayang-bayang Ayahnya

Selain ketujuh milenial yang berusia 20 sampai 30-an tahun itu, Presiden juga menunjuk dua wajah baru lainnya.

Dua orang itu yakni politikus PDI-P Arief Budimanta dan politikus PSI Dini Shani Purwono. Namun, keduanya tak ikut diperkenalkan karena bukan mewakili kalangan milenial.

Selain itu, Presiden juga menunjuk sejumlah wajah lama kembali menjadi staf khususnya. Mereka yakni Diaz Hendropriyono, Sukardi Rinakit dan Ari Dwipayana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com