JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan ke publik mengenai tugas dan fungsi dari 13 staf khusus presiden yang baru.
Sebab, menurut Saleh, pembantu presiden sudah banyak. Oleh sebab itu, Presiden Jokowi semestinya memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Saya simpatik dan mengapresiasi bahwa yang diangkat adalah kalangan milenial. Namun tentu perlu penjelasan terkait tugas dan fungsi yang akan mereka emban. Sebab di luar mereka, sudah banyak pembantu presiden lainnya," kata Saleh saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).
Baca juga: Ini Daftar Lengkap 13 Staf Khusus Presiden Jokowi
Pembantu presiden yang dimaksud Saleh, yakni mulai dari jajaran menteri dan wakil menteri, staf kepresidenan hingga staf rumah tangga kepresidenan. Jumlah mereka pun tidak sedikit.
Saleh pun meminta publik menilai sendiri apakah keberadaan staf khusus Jokowi itu memenuhi prinsip efisien atau tidak.
"Kalau sekarang ditambah dengan staf khusus kepresidenan, silahkan dinilai sendiri apakah itu efisien atau tidak," ujar Saleh.
Baca juga: Billy Papua, Mahasiswa Oxford Anak Penjual Kue yang Jadi Stafsus Jokowi
Dengan komposisi dan jumlah itu ditambah keberadaan staf khusus presiden, lanjut Saleh, mestinya urusan pemerintahan dapat terselenggara dengan baik.
Diberitakan, Presiden Jokowi menunjuk 13 orang sebagai staf khususnya. Dari jumlah itu, tujuh orang merupakan wajah baru dan berasal dari kalangan milenial.
Presiden memperkenalkan tujuh orang itu kepada publik di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/9/2019) sore tadi.
Tujuh orang itu, yaitu Putri Indahsari Tanjung, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Aminuddin Ma'ruf, Adamas Belva Syah Devara dan Andri Taufan Garuda Putra.
Baca juga: Ini 7 Staf Khusus Baru Jokowi dari Kalangan Milenial
Selain ketujuh milenial yang berusia 20 sampai 30-an tahun itu, Presiden juga menunjuk dua wajah baru lainnya.
Dua orang itu yakni politikus PDI-P Arief Budimanta dan politikus PSI Dini Shani Purwono. Namun, keduanya tak ikut diperkenalkan karena bukan mewakili kalangan milenial.
Selain itu, Presiden juga menunjuk sejumlah wajah lama kembali menjadi staf khususnya. Mereka yakni Diaz Hendropriyono, Sukardi Rinakit dan Ari Dwipayana.