JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta pendukung Bambang Soesatyo tidak menyebarkan kampanye hitam mengenai Airlangga Hartarto jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.
Diketahui, Bambang dan Airlangga sama-sama hendak maju sebagai calon ketua umum pada Munas Golkar, Desember 2019 mendatang.
"Tidak perlu teriak-teriak dan menjelek-jelekkan Pak Airlangga. Tawarkan program yang lebih baik dengan apa yang sudah dilakukan Pak Bamsoet dan timnya untuk Partai Golkar," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/11/2019).
Baca juga: Jelang Munas, Golkar Diharapkan Tidak Kembali Terjebak Dualisme
Pernyataan Ace ini sekaligus tanggapan atas pernyataan Ketua Tim Sukses Bamsoet, yakni Ahmadi Noor Supit, yang menyebut bahwa Golkar berpotensi terpecah karena tindakan Airlangga.
Menurut Ace, pernyataan Ahmadi Supit lah yang justru memecah belah Partai Golkar.
Alih-alih melempar pernyataan yang mengada-ada, Ace meminta para pendukung Bambang untuk menyambut Munas Golkar dengan gembira. Sebab, dalam munas itulah akan dipilih ketua umum Golkar secara musyawarah mufakat.
Baca juga: Jubir Presiden Tegaskan Jokowi Netral di Munas Golkar
"Bukan mengancam-ancam Golkar akan pecah. Sudah seharusnya ajang munas ini kita sambut dengan kegembiraan dan musyawarah mufakat, bukan berhalusinasi bahwa ada intimidasi segala macam," ujar Ace.
"Kami tak perlu menanggapi apa yang disampaikan Pak Supit. Apalagi dalam pernyataannya menyebut Golkar akan pecah. Memang mau punya niat memecahkan Partai Golkar?," lanjut dia.
Diketahui, jelang pemilihan ketua umum Golkar, sejumlah nama disebut-sebut menjadi bakal calon ketua umum.
Baca juga: Dinamika Jelang Munas Golkar, dari Aklamasi Hingga Potensi Perpecahan
Dari beberapa nama yang muncul, nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Koordinator bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo paling banyak diperbincangkan.
Meskipun santer disebut bersaing, baik Airlangga maupun Bambang hingga saat ini belum menyatakan diri secara definitif bakal maju sebagai calon ketua umum.
Adapun, pemilihan ketua umum Golkar baru akan dilakukan pada awal Desember 2019, melalui forum musyawarah nasional.