Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko PMK Selaraskan dan Sempurnakan Materi Bimbingan Pranikah

Kompas.com - 19/11/2019, 18:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan menyelaraskan sekaligus menyempurnakan materi bimbingan pranikah yang selama ini sudah dilaksanakan sejumlah agama.

Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono memastikan, penyelarasan dan penyempurnaan materi bimbingan pranikah ini dilakukan bersama elemen masyarakat.

"Kami mengundang semua elemen masyarakat untuk menyempurnakan semua gagasan dan apa yang bisa dilakukan Kementerian Agama sejak beberapa tahun terakhir," kata Agus saat dijumpai di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: Pemerintah Bakal Tingkatkan Kualitas Bimbingan Pranikah, Ini Penjelasan Menko Muhadjir

"Misalnya berbicara masalah pembinaan calon pengantin dalam rangka mewujudkan keluarga yang unggul, itu harus dimulai dari awal. Pak Menko mengatakan dari sejak mereka mau jadi pengantin," lanjut dia.

Pihak yang akan diajak dalam penyelarasan dan penyempurnaan ini, yakni Kementerian Agama sendiri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Selama ini, sejumlah agama, misalnya Islam, Protestan atau Katolik, telah menerapkan bimbingan pranikah bagi setiap calon pengantin.

Namun, Agus mengakui, ada yang tidak menjalankan bimbingan itu.

Penyelarasan dan penyempurnaan materi bimbingan pranikah itu pun dilakukan demi calon pengantin mempunyai pengetahuan mendalam soal kehidupan perkawinan dan berkeluarga.

Agus menambahkan, materi bimbingan pranikah yang akan diberikan meliputi pengelolaan keluarga, perencanaan pendidikan anak hingga kesehatan.

Baca juga: Pro Kontra Wacana Sertifikasi Pernikahan...

"Pemahaman tentang arti pentingnya mengelola keluarga sehat. Merencanakan punya anak yang sehat. Pemerintah fokus betul terhadap bahaya stunting sehingga BKKBN dan Kemenkes akan diundang, dilibatkan," kata Agus.

"Lalu menyangkut masalah pendidikan. Di Kemendikbud, ada direktorat pendidikan keluarga. Setelah punya anak, perlu pemahaman tentang bagaimana pola asuh anak balita, pendidikan anak usia dini (PAUD) ini penting sekali," lanjut dia.

Materi pengelolaan keuangan negara juga akan dijadikan materi bimbingan pranikah. Sebab, hal itu adalah salah satu penyebab perceraian. 

 

Kompas TV Kasus pelemparan sperma masih terus didalami pihak kepolisian. Dari keterangan pelaku akhirnya terungkap motif perbuatannya. Polisi menyebut korban teror sperma Sidik Nugraha di Tasikmalaya bertambah. Dari hasil penyelidikan, korban teror sperma mencapai tujuh perempuan.<br /> <br /> Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, para korban akan dimintai keterangan setelah adanya laporan perbuatan pelaku yang juga melakukan begal payudara. Polisi masih terus menunggu laporan lainnya dari para korban dan untuk sementara korban rata-rata berusia dewasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com