Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS: Sebagai Oposisi, Bukan Berarti Kami Akan Jatuhkan Pemerintah

Kompas.com - 15/11/2019, 19:55 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menegaskan bahwa partainya tidak berupaya untuk menjatuhkan pemerintah dengan memilih menjadi oposisi selama lima tahun ke depan.

Sohibul mengatakan, sebagai oposisi, PKS justru memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan program-program pemerintah bermanfaat bagi masyarakat.

"Posisi kita di luar pemerintahan tidak lain untuk kepentingan masyarakat. Sebagai oposisi bukan berarti kita akan menjatuhkan pemerintahan tapi justru kita ingin mengajak pemerintahan ini kepada rel yang benar sehingga benar-benar memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," ujar Sohibul saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Manuver PKS Menuju 2024, Dekati Tommy Soeharto hingga Siap Usung Anies

Sohibul berharap ke depannya PKS akan menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah.

Dengan berada di luar pemerintahan, PKS akan lebih leluasa dalam mengoreksi sistem politik, ekonomi dan ketatanegaraan secara umum.

"Kita berharap dengan posisi kita sebagai partai di luar pemerintahan kita bisa mengoreksi baik itu sistem politik, eknomi maupun sistem ketatanegaraan secara umum," kata Sohibul.

"Lapangan sangat terbuka bagi kita untuk mengekspresikan sikap-sikap politik kita karena kita berada di luar pemerintahan, jauh lebih fleksibel," tutur dia.

Lebih lanjut Sohibul mengatakan, PKS harus menjadi "leader" di antara partai-partai yang berbasiskan agama Islam.

Baca juga: PKS Dinilai Berpeluang Jadi Market Leader di Antara Partai Oposisi

Dengan begitu, PKS mampu meraup perolehan suara dari pemilih muslim pada Pemilu 2024 mendatang.

"Saya kira PKS ke depan memang harus menjadi market leader di pemilih berbasis muslim. Syaratnya satu, kita harus fokus kepada apa yang menjadi agenda kita ke depan. Sehingga orang lain terus memikirkan langkah apa yang akan dilakukan oleh PKS," ujar Sohibul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com