Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Beri Penghargaan kepada 10 Tokoh Pencegahan Stunting

Kompas.com - 15/11/2019, 12:44 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberi penghargaan kepada sejumlah sosok yang aktif mencegah stunting. Penyerahan penghargaan dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/11/2019)

Dalam sambutannya, Moeldoko bercerita saat pertama kali masuk ke Istana pada Januari 2018 lalu. Ia saat itu mengakui tidak tahu apa itu stunting, meskipun KSP memiiki tugas untuk pencegahan stunting.

"Secara jujur saya harus mengakui bahwa waktu saya masuk ke KSP ini ada program pencegahan stunting. Saya sendiri enggak ngerti apa itu stunting," kata Moeldoko.

Baca juga: Menko PMK: Diet Berlebihan Ganggu Kesuburan Perempuan dan Picu Stunting

"Setelah di sini baru paham. Oh stunting. Baru mengerti stunting definisinya gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Ini menjadi sangat penting," sambungnya.

Moeldoko menyebut berkali-kali Presiden menyatakan pentingnya Indonesia memerangi stunting. Sebab, jika stunting sudah terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan akan membawa risiko berkepanjangan.

"Risikonya adalah anak-anak Indonesia jadi tidak punya daya saing," ujarnya.

Stunting, kata dia, telah menimbulkan potensi kerugian negara mencapai 2-3 persen dari total Gross Domestic Peoduct (GDP). Sebab, stunting juga dapat berdampak tidak langsung terhadap tingkat pengangguran.

"Jadi, sungguh memprihatinkan kalau Indonesia masih dibebani masalah ini," kata dia.

Oleh karena itu lah, Moeldoko sangat menghargai masyarakat yang turut membantu memerangi stunting.

Baca juga: Angka Stunting di Jabar Melebihi Nasional

Menurut dia, kolaborasi pemerintah dengan masyarakat dalam lima tahun terakhir sedikit banyak mulai berdampak pada penurunan angka stunting. Angka stunting menurun cukup banyak.

"Pada 2018 dari sebelumnya 37,2 persen menjadi 30,8 persen," ujarnya.

Berikut ini 10 tokoh yang mendapatkan penghargaan terkait pemcegahan stunting.

1. Ratna Megawangi

Ratna merupakan pendiri Indonesia Heritage Foundation. Bersama suaminya, Ratna mendirikan yayasan yang bergerak dalam pengembangan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK). Beliau telah membina 3.300 sekolah PAUD yang menerapkan PHBK.

2. Selina Patta Sumbung

Selina saat ini menjabat sebagai pejabat eksekutif tertinggi (CEO) dan Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save The Children Indonesia).

Di bawah kepemimpinannya, Save The Children mengembangkan model public private partnership untuk pencegahan stunting melalui pendampingan puskesmas dan model posyandu ramah anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com