JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta implementasi penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP kuliah, dan program-program beasiswa dikawal dengan sebaik-baiknya agar tepat sasaran.
"Jangan sampai mereka yang ada yang putus sekolah karena urusan biaya pendidikan," kata Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Jokowi juga kembali menekankan pentingnya pembenahan sistem pendidikan agar mampu merespon perubahan yang berjalan sangat cepat.
Baca juga: Jokowi Minta Kartu Pra-Kerja Mulai Diimplementasikan Januari 2020
Harapannya pendidikan bisa berjalan lebih fleksibel dan lebih adaptif dengan perubahan dunia saat ini.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah terobosan yang cepat dengan memanfaatkan infrastruktur dan kemajuan teknologi yang ada.
"Sehingga perwujudan dari pemerataan akses dan kualitas pendidikan bisa menjangkau rentang geografis negara yang sangat luas betul-betul bisa laksanakan. Karena mencakup 17 ribu pulau dan 300.000 sekolah yang ada yang kita miliki," ujarnya.
Baca juga: Jokowi: Ada yang Coba Halangi Saya Hentikan Impor, Pasti Saya Gigit!
Terakhir, Jokowi juga menyoroti gedung-gedung sekolah yang rusak. Ia ingin segera dilakukan perbaikan karena kondisi itu membahayakan anak-anak sekolah.
"Walaupun ini adalah wilayah ranah kewenangan daerah dan mestinya harus menjadi fokus perhatian pemda, namun saya minta ada skema program bersama antara pusat dan daerah dalam melakukan percepatan rehabilitasi gedung-gedung yang rusak, baik rusak sedang maupun rusak ringan," kata dia.