Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Sebut Pilkada Langsung Banyak Mudarat, Bawaslu Klaim Sudah Bekerja Baik

Kompas.com - 07/11/2019, 18:21 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Fritz Edward Siregar mengaku, pihaknya telah melakukan fungsi dan tugas sebagai pengawas pemilu maupun pilkada.

Termasuk, dalam kerjanya, Bawaslu mengawasi dan menindaklanjuti praktik politik uang yang mungkin terjadi.

Pernyataan ini menanggapi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang ingin melakukan evaluasi pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung karena dinilai banyak mudaratnya.

"Penindakan politik uang itu sudah terjadi, dan peran Bawaslu dalam melalukan fungsi penindakan sudah dilakukan dengan berbagai inovasi penindakan pelanggaran," kata Fritz usai sebuah diskusi di kawasan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019).

Baca juga: Pilkada 2020, Bawaslu Pertanyakan Perekaman Data E-KTP di Papua yang Belum Rampung

Fritz mencontohkan, selama proses pemilu 2019, pihaknya menindaklanjuti sejumlah dugaan pelanggaran pemilu.

Hasilnya, 380 diputuskan sebagai pidana pemilu dan 45 lainnya diputuskan sebagai tindakan politik uang.

Ia menyebut, tujuan dibentuknya Bawaslu adalah memang untuk mencegah dan menindaklanjuti terjadinya politik uang dan dugaan pelanggaran lainnya.

Baca juga: KPU Hendak Larang Koruptor Ikut Pilkada, Bawaslu: Tak Boleh Jadi KPK Sekaligus DPR

Saat ditanya kemungkinan penyelenggaraan pilkada tidak langsung, Fritz tidak menjawab tegas.

Ia hanya mengatakan bahwa bagaimanapun mekanisme penyelenggaraannya, pilkada akan tetap berada di bawah pengawasn Bawaslu.

"Apapun pilihannya, kan kami sebagai pelaksana undang-undang melakukan apa yang diwajibkan kepada kami," katanya.

Kompas TV Setelah pencoblosan selesai, perhitungan pun dimulai. Meskipun demikian, masih ada gangguan demokrasi yang terjadi di Indonesia yaitu kerusuhan pasca perhitungan suara pada 21-22 Mei lalu. Awalnya, unjuk rasa berlangsung damai di depan Gedung Bawaslu, namun terjadi eskalasi yang berakhir ricuh hingga dini hari. Jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono menelusuri kerusuhan ini dan mendapatkan video secara eksklusif yang menggambarkan sebuah mobil<em> </em>ambulans pembawa ratusan massa perusuh di depan Gedung Bawaslu. Saksikan Program AIMAN dalam episode <em>&ldquo;Mengungkap Drama &amp; Peristiwa 2019&rdquo;</em> bagian keempat yang akan membahas fakta dibalik kerusuhan 21-22 Mei 2019. #AIMAN #Pemilu #Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com