JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 270 wilayah akan digelar tahun depan. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan berharap, tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2020 akan meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Setidaknya, angka partisipasi Pilkada bisa menyamai tingkat partisipasi Pemilu 2019.
"Kita tahu partisipasi politik pada pemilu serentak mencapai 82 persen. Kita berharap partisipasi politik pada pilkada serentak 2020 juga relatif akan pada derajat yang sama," kata Wahyu di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).
Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, menurut Wahyu, perlu dilakukan beberapa hal. Misalnya, sosialisasi penyelenggaraan pilkada.
Wahyu mengatakan, sosialisasi tidak hanya perlu dilakukan jajaran penyelenggara pilkada, tetapi juga pemerintah daerah setempat.
Perluasan sosialisasi penting, mengingat anggaran sosialisasi Pilkada pun terbatas.
Menurut Wahyu, besaran anggaran Pilkada yang diusulkan oleh jajaran KPU daerah mayoritas ditekan oleh pemda dalam hal sosialisasi Pilkada.
Oleh karenanya, menjadi tugas pemerintah daerah pula untuk melakukan sosialisasi.
Baca juga: Hendak Larang Eks Koruptor Maju di Pilkada, KPU Klaim Tak Langgar HAM
"Dari total ajuan angggaran Rp 11,7 triliun kemudian disetujui Rp 9.8 triliun. Itu sebagain besar yang dirasionalisasikan adalah anggaran untuk sosialisasi, oleh karena itu kita berharap pemerintah dan juga pemerintah daerah memberikan dukungan yang optimal," kata Wahyu.
Untuk diketahui, Pilkada 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia. Jumlah itu meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Adapun hari pemungutan suara Pilkada 2020 jatuh pada 23 September tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.