Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Kekecewaan Pendukung, Waketum Gerindra: Tak Perlu Dipublikasikan

Kompas.com - 23/10/2019, 19:55 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, kekecewaan pendukung partainya ihwal bergabungnya Gerindra ke koalisi pemerintahan menjadi urusan internal.

Ia mengatakan, Gerindra telah menyampaikan alasan bergabung ke koalisi pemerintah kepada para pendukungnya. Menurut dia, mereka pun memahami alasan tersebut.

"Sejauh ini kami sudah sampaikan dan saya pikir itu menjadi urusan kami. Tidak perlu kami publikasikan," ujar Edhy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Gerindra Berharap Anggaran Pertahanan Ditingkatkan

Edhy mengaku belum mendengar langsung adanya pendukung yang kecewa ihwal bergabungnya Gerindra ke dalam koalisi pemerintahan.

Ia menyadari, kekecewaan mungkin muncul lantaran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan penantang Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019, tetapi kemudian menjadi menteri Jokowi.

Ia juga mengatakan, Gerindra terbuka akan berbagai masukan yang disampaikan para kader dan pendukungnya.

Ia mempersilakan kader menyampaikan langsung masukan mereka ke pengurus.

"Kami selalu terbuka untuk mendengarkan, menerima, masukan-masukan. Kalau kekecewaan sih kami secara langsung belum mendengar," ucap dia.

Sebelumnya, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman mengakui, banyak relawan pendukung Gerindra yang awalnya kecewa dengan keputusan Prabowo Subianto bergabung ke koalisi Joko Widodo.

Baca juga: Habiburokhman: Banyak Relawan Kecewa akan Keputusan Prabowo, seperti Saat Usung Anies

Namun, setelah ada penjelasan dari partai, para relawan akhirnya bisa memahami.

"Puluhan simpul relawan dari berbagai kota pada awalnya teman-teman memang kecewa, tetapi setelah dijelaskan, setelah komunikasi dengan saya, artinya mereka bisa memahami Pak Prabowo sebagai pemimpin kalau kita jadi menteri," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com