Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Tak Dapat Kursi Menteri, Sekjen: Kami Sadar Bukan Pendukung Jokowi

Kompas.com - 23/10/2019, 17:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, PAN tidak berharap mendapat kursi menteri kepada Presiden Joko Widodo.

Menurut Eddy, itu karena PAN menyadari bukan menjadi bagian dari partai pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden 2019.

Sehingga, sudah sewajarnya PAN tidak mengharapkan kursi jabatan di Kabinet Kerja Jilid II.

"Kita menyadari sepenuhnya bahwa Pilpres itu kita tidak mendukung pasangan 01, dan kita sampaikan saat kita mendukung Pak Jokowi kita lakukan secara konsisten, tidak ada imbal balik atau harapan imbal balik apapun," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: PAN Hormati Keputusan Prabowo Merapat ke Pemerintah

Eddy mengatakan, PAN belum menentukan sikap politik untuk saat ini. Namun yang pasti, menurut dua, baik di dalam maupun di luar pemerintahan, sama baiknya buat PAN. 

PAN, kata Eddy, akan tetap mendukung kebijakan pemerintah yang membawa manfaat dan memberikan kritik secara konstruktif bila ada kebijakan yang tidak sesuai.

"PAN berada di dalam atau di luar pemerintahan itu sama saja, kita tetap akan mendukung semua kebijakan rakyat yang positif, tapi kita memberikan ruang bagi PAN untuk bisa memberikan masukan yang konstruktif kritis dan obyektif," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, belum ada kader PAN yang dipanggil Presiden Joko Widodo terkait kabinet kerja jilid 2 ke Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Tidak ada (kader yang dipanggil Presiden Joko Widodo)," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Yandri mengatakan, penyusunan kabinet kerja jilid 2 merupakan hak prerogatif presiden.

Baca juga: Kata Waketum, PAN Tak Gabung Koalisi Jokowi-Maruf

PAN tidak menyodor-nyodorkan nama-nama kader untuk dipertimbangkan Jokowi sebagai menteri.

"Tapi kita sekali lagi itu hak prerogatif Pak Jokowi. Kita tidak mengajukan nama, tidak lobi-Lobi khusus, tidak," ujar dia. 

Yandri mengatakan, PAN otomatis akan berada di luar pemerintah jika tidak ada kader yang masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com