Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anak Sopir Lulus ITB IPK 3,98 | Ramalan Santri tentang Prabowo

Kompas.com - 23/10/2019, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Reza Nurrahman (22) adalah anak seorang sopir yang menjadi mahasiswa terbaik ITB Tahun 2019/2020 dengan IPK 3,98.

Prestasi yang diraih Reza, membuat orangtuanya duduk di bangku VIP saat wisuda pada Sabtu (19/10/2019).

Padahal sebagai mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, anak kedua dari tiga bersaudara ini hanya bawa uang Rp 5.000 per hari untuk beli bensin dan membawa bekal makanan agar tidak perlu jajan di kampus.

Sementara itu di Semarang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, ramalan seorang santri dari Ponpes Tegalrejo, Magelang, menjadi kenyataan.

Salah satu ramalan yang diucapkan adalah menyebutkan bahwa Prabowo Subianto akan menjad salah satu menteri Kabinet Kerja Jokowi Widodo.

Hal tersebut disampaikan Ganjar dihadapan ribbuan santri yang mengikuti acara Jateng Bersalawat, Senin (21/10/2019).

Dua berita tersebut menjadi perhatian para pembaca.

Berikut berita populer nusantara selengkapnya:

 

1. Kisah Reza, anak sopir lulus ITB IPK 3.98

Muhammad Reza Nurrahman (22 tahun) lulus dari Fisika ITB dengan IPK 3,98.Dok ITB Muhammad Reza Nurrahman (22 tahun) lulus dari Fisika ITB dengan IPK 3,98.
Reza Nurrahman (22) adalah anak seorang sopir yang menjadi mahasiswa terbaik ITB Tahun 2019/2020 dengan IPK 3,98.

Sejak masih duduk di bangku SD, Reza telah menjadi juara keras hingga sering mendapatkan beasiswa.

Masuk ITB adalah cita-cita Reza sejak masih SMP.

Ia kemudian mengajukan beasiswa dan namanya sempat tidak ada di Bidikmisi.

“Saat wawancara, pewawancara nanya, ibunya kerja? Saat dijawab ibu rumah tangga, yang mewawancara bilang kenapa nggak (kerja), bukannya bantuin bapaknya kerja, malah diem aja di rumah. Sakit hati banget (dengarnya),” ucapnya.

Baca juga: Ini Prestasi Reza, Anak Sopir yang Lulus ITB dengan IPK 3,98

Sebagai mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, anak kedua dari tiga bersaudara ini berkesempatan untuk tinggal di asrama.

Namun baru 3 jam di asrama, ia memutuskan untuk kembali ke rumah, yang menurutnya lebih nyaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com