JAKARTA, KOMPAS.com - Siti Nurbaya Bakar tetap menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di periode kedua Jokowi bersama Ma'ruf Amin.
Hal itu disampaikan Siti sendiri usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Siti mengaku sudah meminta izin Presiden untuk mengumumkan hal ini.
"Saya minta izin Bapak, apa boleh saya sebutkan. Oke khusus Bu Siti boleh disebutkan, ada kewajiban penugasan melanjutkan tugas-tugas yang belum diselesaikan," kata Siti kepada wartawan usai pertemuan dengan Jokowi.
Baca juga: Giliran Eks Menteri LHK Siti Nurbaya Tiba di Istana
Politisi Nasdem ini lalu memaparkan sejumlah program yang akan ia lakukan di periode keduanya.
Termasuk langkah dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di tahun terakhir pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Siti Nurbaya adalah politisi Nasdem kedua yang menyambangi Istana hari ini. Sebelum Siti, ada mantan gubernur Sulawesi Selatan dua periode Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul ditunjuk Jokowi menjadi menteri di bidang pertanian.
Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Diminta Jokowi Jadi Menteri Bidang Pertanian
Siti Nurbaya pernah ditegur Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Bogor Juli lalu.
Teguran tersebut terkait dengan investasi yang masih terhambat lantaran permasalahan perizinan di lapangan.
Awalnya, Jokowi mengingatkan seluruh menteri yang hadir dalam rapat tersebut untuk mempermudah proses perizinan agar para investor berbodong-bondong menanamkan investasinya.
"Mungkin sudah berapa puluh kali kita sampaikan. Investasi yang berkaitan dengan ekspor, berkaitan dengan barang-barang substitusi impor, tutup mata, berikan izin secepat-cepatnya. Tapi kejadian di lapangan tidak seperti itu," kata Jokowi saat membuka rapat.
Jokowi lalu menyinggung soal proses perizinan yang berada di bawah Kementerian Kehutanan.
Baca juga: Jokowi Tak Hanya Tegur Jonan dan Rini, tapi Juga Siti Nurbaya dan Sofyan Djalil
"Dari kementerian kehutanan misalnya masih lama, ini urusan lahan. Ini Pak wapres biar bercerita mengenai petrochemical yang kita perlukan tapi sudah berhenti setahun lebih gara-gara yang berkaitan dengan lahan. Urusan kecil tapi ya ini menghambat," kata dia.
Saat itu teguran tak cuma dilayangkan kepada Siti Nurbaya, namun juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Jokowi juga menyentil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.