JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 106 rumah atau bangunan dan satu sekolah terbakar akibat kerusuhan kerusuhan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Jumlah rumah terbakar, 105 rumah atau bangunan, dan 1 (satu) bangunan sekolah ibtidaiyah," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Jumat (18/10/2019).
Kemudian, tiga kendaraan roda empat dan empat kendaraan roda dua ikut terbakar. BNPB juga mendata sebanyak 10 kios dan 1 loket di Pelabuhan Klotok terbakar.
Baca juga: Penajam Paser Utara Rusuh, Bappenas Tegaskan Tak Pengaruhi Pemindahan Ibu Kota
Agus menuturkan bahwa terdapat 29 korban terdampak yang mengungsi di Mes Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PPK).
Ada pula pengungsi yang bertahan di lokasi kebakaran untuk menjaga barang miliknya. Kemudian, tim gabungan memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi.
"Pemenuhan makan pagi, siang dan malam oleh Dinas Sosial melalui Tagana untuk pengungsi yang ada di Mes PKK dan beberapa pengungsi yang masih tinggal di tempat keluarganya," ujarnya.
Kemudian, Agus mengatakan, tim gabungan juga memeriksa kondisi kesehatan pengungsi dan mendata korban lainnya.
Sebelumnya, Kasus penikaman di Pantai Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, berbuntut panjang.
Keluarga korban mendatangi lokasi tempat tinggal pelaku di Gang Buaya kilometer 1 Pelabuhan Feri Penajam dengan membawa senjata tajam, Rabu (16/10/2019) sekitar 13.30 Wita.
Mereka mencari pelaku hingga membakar sejumlah bangunan kayu di kawasan pelabuhan.
Mengutip dari Tribun Kaltim di Penajam, Kapolres PPU Sabil Umar melalui Kasat AKP Dian Puspitosari membeberkan, pemicu amukan massa berasal dari kasus penikaman.
Baca juga: Fakta Baru Pasca-rusuh di Penajam Paser Utara, 158 Bangunan Terbakar dan 322 KK Mengungsi
Dua warga ditikam berinisial RN (18) dan CD (19) pada Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 23.00 Wita. RN mengalami luka berat, sementara CD meninggal dunia.
Keduanya terlibat perkelahian dengan sekelompok pemuda lain yang berujung penikaman.
Pemicu awal diduga dari bunyi knalpot motor. Sekelompok pemuda merasa terganggu dan mengajak berduel hingga berujung penikaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.