WAROPEN, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise memberikan sederet pesan kepada siapapun menteri yang kelak akan menggantikan dirinya di pemerintahan 2019-2024.
Yohana meminta supaya Menteri PPPA ke depan bisa melanjutkan program-program yang sebelumnya sudah ia garap.
"Karena ini adalah program yang kami buat sesuai dengan keinginan Bapak Presiden, yaitu turun lapangan, kerja kerja kerja dan membuat perubahan," kata Yohana dalam sebuah wawancara khusus bersama Kompas.com di Waropen, Papua, Kamis (10/9/2019).
Baca juga: Yohana Yembise Mengaku Belum Dihubungi Jokowi Perihal Menteri Periode Kedua
Secara khusus, Yohana meminta menteri yang duduk di kursinya kelak bisa merealisasikan sejumlah rancangan Undang-undang (RUU).
Mulai dari RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, RUU Pengasuhan Keluarga, hingga RUU Kesetaraan Gender.
Tidak hanya itu, Yohana berpesan pada menteri ke depan untuk banyak berinovasi dan melakukan perubahan.
Baca juga: RUU PKS Tak Kunjung Rampung, Menteri Yohana Sebut Pemerintah Kecewa Berat
Menteri PPPA kelak juga diharapkan rajin dan berani turun langsung ke masyarakat, bahkan hingga ke daerah-daerah terluar, terjauh, dan terpencil.
"Jadi menteri yang berikut harus juga demikian. Harus banyak turun ke desa-desa di lembah di gunung, lewat laut, harus bisa berani menantang semua tantangan yang dihadapi seperti yang saya sudah hadapi," ujarnya.
Jika kelak diminta bantuan oleh menteri yang baru yang menggantikan dirinya, Yohana pun mengaku siap untuk memberi masukan dan berbagi pengalaman.
Baca juga: Menteri Yohana: Saya Tak Mau Lagi Ada Laporan Istri Kena Pukul Suami
"Nantinya saya akan memberikan masukan ke menteri yang baru, siapapun menteri yang baru, untuk melanjutkan apa yang sudah kita buat. Tapi saya juga tetap akan membantu bilamana mereka minta bantuan," ujarnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengaku belum tahu menahu apakah dirinya bakal kembali ditunjuk sebagai menteri Joko Widodo di pemerintahan periode keduanya, 2019-2024.
Pasalnya, hingga saat ini, Yohana belum dihubungi oleh Jokowi terkait kursi menteri ke depan.
"Saya belum mendekati Pak Jokowi, artinya belum dipanggil," katanya.