Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Petisi, Arteria Dahlan Dituntut Minta Maaf kepada Emil Salim

Kompas.com - 11/10/2019, 20:33 WIB
Christoforus Ristianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan dituntut meminta maaf terkait sikapnya terhadap guru besar Universitas Indonesia Profesor Dr Emil Salim.

Tuntutan itu dilayangkan civitas akademisi Universitas Indonesia (UI).

"Menuntut Arteria Dahlan untuk meminta maaf kepada Profesor Emil Salim secara langsung dalam 3X24 jam dan disampaikan ke publik dengan pesan minimal seperempat halaman di dua koran nasional dalam 7X24 jam," tulis keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Arteria Dahlan: Typo UU KPK Disebabkan Human Error, Enggak Sengaja...

Diketahui, Arteria dianggap bersikap kasar saat berdebat dengan ekonom Emil Salim di acara Mata Najwa terkait Perppu revisi UU KPK yang ditayangkan Trans 7, Rabu (9/10/2019).

Arteria dianggap tak pantas mempertontonkan sikap yang dianggap tak sopan kepada Emil, tokoh senior yang sudah malang melintang di pemerintahan. Hal itu pun ditanggapi tegas oleh Himpasiling UI.

Sejalan dengan tuntutan itu, muncul juga petisi dengan tuntutan yang sama di Change.org berjudul "Politisi Hormati Akademisi dan Jaga Kesantunan Bangsa."

Hingga pukul 18.55, petisi itu sudah ditandatangani sebanyak 2.495 orang sejak dimulai pada Jumat ini.

Baca juga: Soal Arteria Dahlan vs Emil Salim di Mata Najwa, Ini Tanggapan Para Psikolog

Perwakilan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (Himpasiling UI) Divo Ario menyatakan, petisi itu dibuat oleh Civitas akademisi UI.

"Petisi tersebut bukan dibuat oleh Himpasiling UI. Akan tetapi, petisi tersebut memang dibuat oleh civitas akademisi UI, kami dari Himpasiling mendukung petisi tersebut," ujar Divo kepada Kompas.com lewat surat elektronik (surel).

Divo menegaskan, petisi itu seirama dengan rilis sikap Himpasiling UI yang mengecam keras apa yang dilakukan Arteria Dahlan kepada Emil Salim.

Secara terpisah, Humas UI Rifelly Dewi Astuti membenarkan petisi tersebut dibuat oleh mahasiswa S3 Sekolah Ilmu Lingkungan UI.

Namun demikian, petisi itu tidak mengatasnamakan UI sebagai lembaga pendidikan.

"Petisi dibuat oleh mahasiswa S3 Sekolah Ilmu Lingkungan UI. Tidak mengatasnamakan program studi ataupun UI secara institusi, tidak ada sangkut-pautnya. Pernyataan tertulis yang beredar juga betul dari Himpasiling UI," tutur Rifelly saat dikonfirmasi Kompas.com.

Baca juga: Kecaman untuk Arteria Dahlan...

Himpasiling menilai, perilaku Arteria Dahlan menyalahi aturan integritas anggota DPR, yakni "menghindari perilaku tidak pantas, tidak patut yang dapat merendahkan citra dan kehormatan DPR, baik di dalam gedung DPR maupun di luar gedung DPR menurut pandangan dan etika yang berlaku dalam masyarakat".

Jika tuntutan permintaan maaf itu tak disampaikan, Himpasiling UI akan menuntut PDI Perjuangan untuk segera melakukan pergantian antarwaktu (PAW) atas Arteria.

"Meminta maaf atau kami minta PDIP untuk melakukan PAW (pergantian antarwaktu) terhadap Arteria," lanjut pernyataan tertulis tersebut. 

 

Kompas TV Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra di Istana Merdeka Jakarta. Pertemuan tak hanya membahas isu terkini tapi juga soal kemungkinan Gerindra bergabung dalam Pemerintahan Jokowi. Seusai pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam. Presiden Joko Widodo mengatakan pertemuan membahasa banyak hal termasuk soal kemungkinan rencana Gerindra bergabung dalam Pemerintahan Jokowi. Soal rencana koalisi ini menurut Jokowi memang masih belum diputuskan. Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan siap jika diminta untuk membantu Pemerintahan Jokowi. Sebelumnya Kamis (10/10/2019) kemarin Jokowi juga bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat membicarakan kemungkinan Demokrat bergabung dalam koalsi pendukung Jokowi. #JokoWidodo #PrabowoSubianto #Gerindra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com