JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar menyatakan, kondisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Wiranto sudah membaik.
Hal itu ia sampaikan usai menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
"(Kondisinya) membaik, saya komunikasi dengan beliau, pelan, bicaranya jelas kok. Ya minta doa restu lah, pasti itu begitu ya, dan saya lihat kondisi akan membaik," kata Agum.
Baca juga: Eks Menperin Sebut Wiranto Sudah Sadar dan Bisa Diajak Berbincang
Ia merasa prihatin atas kejadian yang menimpa Wiranto. Menurut dia peristiwa ini di luar dugaan dan bagian dari teror.
Ia meyakini aksi penusukan terhadap Wiranto tidak berdiri sendiri.
"Artinya kita serahkan sekarang kepada polisi untuk bisa mengungkap jaringan mana, motivasinya apa, biarkan polisi yang bekerja, dan modal awal kita dua orang terduga ini. Nah ini yang harus dijaga betul oleh polisi," ujar dia.
Baca juga: Wiranto Diserang, Krisdayanti Sedih dan Kaget hingga 9 Tahun Pakai Bodyguard
"Mereka tahu kita, kita tak tahu mereka, teror itu bisa terjadi kapan saja dimana saja dengan cara apa saja, terhadap siapa saja. Nah menghadapi ancaman seperti ini, kuncinya terletak pada sejauh mana kita mampu memperdayakan intelijen kita," kata dia.
Ia pun berharap jajaran Badan Intelijen Negara (BIN) bisa bekerja lebih keras lagi dalam mencegah teror seperti ini terjadi lagi.
Baca juga: Puan: Peristiwa Penusukan Wiranto Merupakan Bentuk Teror
Menurut Agum, peristiwa ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk waspada.
"Kita harus bekerja lebih keras, menghadapi ancaman seperti ini kuncinya intelijen, intelijen bisa menjadi dasar bagi kita untuk mencegah teror itu terjadi," kata dia.
Sebelumnya, tim dokter telah menempatkan Wiranto di ruang intensive care unit (ICU) setelah dia menjalani operasi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.
Baca juga: Wiranto Diserang, Kenapa Sebagian Komentar Publik Justru Tak Simpatik?
Ia memperoleh informasi tersebut dari Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dr Mayjen Terawan Agus Putranto yang ikut mengoperasi Wiranto.
"Alhamdulillah proses operasi berjalan dengan baik, dan Pak Wiranto sudah keluar dari ruang operasi dan beliau sekarang menempati ruang untuk ICU untuk distabilkan," ujar Pramono di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Wiranto diketahui ditusuk saat mampir di Alun-alun Menes, Pandeglang setelah setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis siang.
Menurut polisi, Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan. Polisi mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki. Keduanya berinisial SA dan FA.
Polisi menyebut pelaku terpapar radikalisme ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).