Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Serangan Teroris Disebut Kian Meluas

Kompas.com - 11/10/2019, 09:32 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati terorisme Al Chaidar menilai, saat ini target serangan teror oleh jaringan teroris di Indonesia semakin meluas.

Tak hanya warga negara asing dan polisi, tetapi juga pejabat negara, termasuk menteri.

"Polisi dan WNA masih menjadi target dari teroris, nah sekarang berkembang lebih luas lagi hingga ke ke menteri-menteri," ujar Chaidar kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2019).

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, menjadi target dari serangan teror, Kamis (10/10) di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca juga: Moeldoko dan Menhub Budi Karya Jenguk Wiranto

Wiranto ditusuk oleh SA dan istrinya, FA, saat turun dari kendaraan di Alun-alun Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis sekitar pukul 11.50.

Wiranto datang ke Menes untuk menghadiri peresmian gedung kuliah dan penandatanganan prasasti di Universitas Mathala'ul Anwar, Menes.

Polisi pun merilis bahwa SA dan FA diduga anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Menanggapi kejadian itu, Chaidar berpandangan, perluasan sasaran teror kelompok JAD tentu mengandung pesan penting. Tindakan apa pun yang mereka lakukan untuk menegaskan pesan dan sikap mereka.

Penusukan terhadap Wiranto, lanjutnya, adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan kelompok JAD kepada para pengikut setia dan simpatisan, para musuh, dan masyarakat dunia secara keseluruhan.

"Pesan itu disampaikan kepada para pengikut teguh dan simpatisan mereka, baik yang ada dalam wilayah ISIS (di Irak dan Suriah) maupun di luar wilayah ISIS. Dengan aksi itu, mereka hendak mengatakan bahwa ISIS masih begitu kokoh," tutur Chaidar.

Baca juga: Penusukan Wiranto, Pelaku Terpapar Paham ISIS hingga Polri Bantah Kecolongan

Ia menuturkan, kelompok JAD berpesan agar para pengikut dan pendukungnya tetap teguh dan setia dalam perjuangan. Mereka, lanjutnya, meminta kepada pengikut untuk selalu siap mengorbankan apa saja demi tujuan yang dianggap suci.

"Mereka meminta kepada para pengikut untuk tidak mengendurkan sedikit pun kesiapan untuk berkorban," imbuhnya kemudian.

"Kelompok ini hendak menyampaikan bahwa mereka masih mampu membuat aksi-aksi mengerikan dan menebar teror kepada siapa pun yang tak mau tunduk kepada kemauan mereka. Tujuan dari aksi teror ialah menebarkan ketakutan kepada berbagai pihak seluas mungkin," pungkas Chaidar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com