Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Penikam Wiranto Pernah Tolak Bantu Bangun Masjid

Kompas.com - 10/10/2019, 15:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

KOMPAS.com - FA dan SA, pasangan suami istri pelaku penusukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019), dikenal tertutup oleh tetangga.

Demikian diungkapkan Usep, pemilik rumah kontrakan tempat pasangan suami istri tersebut tinggal.

"Mereka itu masuk (kontrakan) bulan dua. Berarti sudah delapan bulan. Mereke tertutup," ujar Usep saat diwawancarai via telepon oleh Kompas TV, Kamis siang.

Baca juga: Polisi: Pelaku Pura-pura Ingin Salaman Saat Wiranto di Alun-alun Pandeglang

Usep mencontohkan beberapa hari sebelum kejadian. Masyarakat di sekitar tempat ia tinggal hendak membangun sebuah masjid.

Masyarakat di sana pun urun rembuk agar masjid dapat berdiri.

Salah seorang panitia pembangunan masjid itu sempat menyambangi kontrakan FA dan SA untuk meminta kontribusinya.

"Sempat diajak untuk gotong royong ya. Tapi jawabannya begitu, seperti menghindarlah," ujar Usep.

Baca juga: Ketua RT Kaget Warganya Jadi Pelaku Penusukan Wiranto

Usep sendiri sempat menaruh curiga terhadap pasangan suami istri tersebut. Namun, ia tidak dapat berbuat apa-apa lantaran tidak menemui hal yang mengganggu kehidupannya dan masyarakat sekitar.

Diberitakan, SA alias Abu Rara serta istrinya FA menikam Menko Polhukam Wiranto di Pintu Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, dua pelaku awalnya berpura-pura hendak menyalami Wiranto.

"Ya pelaku mencoba bersalaman, seperti warga bertemu pejabat," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis siang.

Baca juga: Ini Sosok Pelaku Penusukan Wiranto Menurut Ketua RT

Setelah berhasil mendekati Wiranto, pelaku laki-laki yang berinisial SA alias Abu Rara langsung mengeluarkan pisau kecil dan melayangkan tikaman ke perut Wiranto.

"Laki-laki membawa senjata tajam. Ini masih didalami, pisau atau gunting," ujar Dedi.

Setelah ditusuk, Wiranto pun jatuh, nyaris tersungkur. Dia terlihat memegang perut bagian bawah.

 

Kapolsek Menes juga ditusuk

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Kapolsek Menes Kompol Daryanto juga ditusuk pelaku saat sedang diamankan.

"Pada saat kejadian tersebut juga ada kapolsek dan kapolda sendiri yang langsung mengamankan. Saat kapolsek mengamankan pelaku, kapolsek tertusuk di bagian belakang," kata Dedi, Kamis siang.

Wiranto dan Kapolsek Menes langsung mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.

Sementara pelaku sudah diamankan di Polres Pandeglang dan masih dalam pemeriksaan Polres dan Polda Banten.

 

 

 

Kompas TV Pengacara Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabar, Mulia Lubis mengatakan penetapan tersangka pada kliennya dinilai terlalu prematur karena tidak memiliki alat bukti lengkap. Mulia Lubis juga menyatakan pihak kepolisian harus sekurang-kurangnya memiliki dua alat bukti untuk menetapkan Ustaz Bernad sebagai tersangka. #SekjenPA212 #BernardAbdulJabbar #Penganiayaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com