KOMPAS.com - FA dan SA, pasangan suami istri pelaku penusukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019), dikenal tertutup oleh tetangga.
Demikian diungkapkan Usep, pemilik rumah kontrakan tempat pasangan suami istri tersebut tinggal.
"Mereka itu masuk (kontrakan) bulan dua. Berarti sudah delapan bulan. Mereke tertutup," ujar Usep saat diwawancarai via telepon oleh Kompas TV, Kamis siang.
Baca juga: Polisi: Pelaku Pura-pura Ingin Salaman Saat Wiranto di Alun-alun Pandeglang
Usep mencontohkan beberapa hari sebelum kejadian. Masyarakat di sekitar tempat ia tinggal hendak membangun sebuah masjid.
Masyarakat di sana pun urun rembuk agar masjid dapat berdiri.
Salah seorang panitia pembangunan masjid itu sempat menyambangi kontrakan FA dan SA untuk meminta kontribusinya.
"Sempat diajak untuk gotong royong ya. Tapi jawabannya begitu, seperti menghindarlah," ujar Usep.
Baca juga: Ketua RT Kaget Warganya Jadi Pelaku Penusukan Wiranto
Usep sendiri sempat menaruh curiga terhadap pasangan suami istri tersebut. Namun, ia tidak dapat berbuat apa-apa lantaran tidak menemui hal yang mengganggu kehidupannya dan masyarakat sekitar.
Diberitakan, SA alias Abu Rara serta istrinya FA menikam Menko Polhukam Wiranto di Pintu Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan, dua pelaku awalnya berpura-pura hendak menyalami Wiranto.
"Ya pelaku mencoba bersalaman, seperti warga bertemu pejabat," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis siang.
Baca juga: Ini Sosok Pelaku Penusukan Wiranto Menurut Ketua RT
Setelah berhasil mendekati Wiranto, pelaku laki-laki yang berinisial SA alias Abu Rara langsung mengeluarkan pisau kecil dan melayangkan tikaman ke perut Wiranto.
"Laki-laki membawa senjata tajam. Ini masih didalami, pisau atau gunting," ujar Dedi.
Setelah ditusuk, Wiranto pun jatuh, nyaris tersungkur. Dia terlihat memegang perut bagian bawah.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Kapolsek Menes Kompol Daryanto juga ditusuk pelaku saat sedang diamankan.
"Pada saat kejadian tersebut juga ada kapolsek dan kapolda sendiri yang langsung mengamankan. Saat kapolsek mengamankan pelaku, kapolsek tertusuk di bagian belakang," kata Dedi, Kamis siang.
Wiranto dan Kapolsek Menes langsung mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
Sementara pelaku sudah diamankan di Polres Pandeglang dan masih dalam pemeriksaan Polres dan Polda Banten.