Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dikira Demo, Ternyata Ucapan Terimakasih...

Kompas.com - 10/10/2019, 11:59 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu dengan perwakilan masyarakat perhutanan sosial di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/9/2019) pagi.

Membuka pertemuan itu, Jokowi bertanya kepada masyarakat yang hadir apakah mereka termasuk dari bagian massa yang melakukan demonstrasi di depan Istana.

"Ini yang hadir di sini itu termasuk bagian yang demo di depan itu?," kata Jokowi.

Sebab, Jokowi menyebut ada banyak polisi berjaga saat menuju Istana.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Penerima Program Perhutanan Sosial untuk Produktif Manfaatkan Lahan

Pantauan Kompas.com pun, Jalan Merdeka Barat dan Jalan Merdeka Utara juga ditutup oleh kepolisian. Hal itu menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan lain di sekitarnya.

Jokowi pun sempat bertanya ke stafnya mengapa banyak polisi yang berjaga di sekitar Istana. Jokowi mendapat informasi akan ada demonstrasi yang dilakukan masyarakat.

"Jadi ini apa, bukan demo?" tanya Jokowi lagi ke masyarakat yang hadir.

"Bukan," jawab masyarakat perwakilan perhutanan sosial kompak.

"Lah katanya ribuan ada demo besar itu apa. Berarti belum sambung. Dipikir demo, ternyata ucapan terimakasih. Itu bedanya jauh itu," timpal Jokowi lagi.

Baca juga: Program Perhutanan Sosial Diperluas hingga Luar Jawa

Sebelum Jokowi bicara di podium, seorang yang mewakili kelompok perhutanan sosial, Siti Fitriyah, memang lebih dulu mengucapkan terimakasih ke Jokowi atas program perhutanan sosial yang dijalankan oleh pemerintah.

"Kami ini jauh jauh datang di musim paceklik dengan biaya sendiri. Tak ada satu pun ini dibayai orang lain, kami biayai sendiri untuk datang ke Jakarta. Kami hadir untuk pertama, mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas kebijakan bapak menyelenggarakan program perhutanan sosial di Indonesia," kata dia.

Siti menyebut program perhutanan sosial ini bisa memberi penghidupan pada petani, karena hutan yang ada di sekitar tempat tinggal petani bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

Namun, ia juga menyampaikan sejumlah kritik dan masukan kepada pemerintah terkait sejumlah permasalahan yang ada di lapangan.

Kompas TV Presiden hari ini membagikan sertifikat perhutanan sosial kepada petani di Cianjur, Jawa Barat. Dengan sertifikat lahan ini petani bisa menggarap lahan selama tiga puluh lima tahun,salah satu petani menyatakan selain hak untuk menggarap petani juga mendapatkan sejumlah bantuan dari pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com